Bukan Cheetah atau Elang, Inilah Makhluk Tercepat di Bumi yang Tak Akan Bisa Ditangkap

Bukan Cheetah atau Elang, Inilah Makhluk Tercepat di Bumi yang Tak Akan Bisa Ditangkap

Editor: Reny Fitriani
Rob Felt, Georgia Tech
Spirostomum ambiguum 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Para ilmuwan memiliki rencana untuk mempelajari makhluk paling cepat di Bumi.

Ini dilakukan untuk mengetahui perilakunya sehingga memudahkan mereka dalam membuat robot.

Baca: Kembali Jalani Bayi Tabung, Tya Ariestya Ungkap Foto USG Lubang-lubang di Rahimnya

Makhluk ini bukan cheetah atau elang, ia berupa organisme tunggal bernama Spirostomum ambiguum yang biasa ditemukan di air.

Baca: Apa Kata Zodiakmu Hari Ini? Penasaran, Ayo Baca Ramalan Nasibmu Untuk Rabu 15 Agustus 2018!

Cheetah dapat berlari dengan kecepatan lebih dari 60 mph (96 km/jam), sementara elang terbang dengan kecepatan 250 mph (sekitar 400 km/jam).

Namun, Spirostomum ambiguum dapat bergerak lebih cepat dari itu.

Ia mampu memendekkan tubuhnya hingga 60 persen dan membentuk bola dalam beberapa milidetik.

Para peneliti belum tahu bagaimana organisme bersel tunggal ini dapat bergerak tanpa memiliki sel-sel otot seperti makhluk lain yang lebih besar.

Ilmuwan juga tidak memiliki petunjuk bagaimana makhluk kecil ini bisa bergerak cepat tanpa merusak semua struktur internalnya.

Saad Bhamla, peneliti dari Georgia Tech, mendapat hibah dari National Science Foundation untuk mempelajari dan memperagakan gerakan kontraksi S. ambiguum pada tingkat subselular.

Ia berharap bisa memahami pergerakan mereka dengan baik sehingga dapat memecahnya menjadi ide untuk pembuatan robot.

“Jika kami dapat memahami bagaimana mereka bekerja, mungkin informasinya dapat digunakan untuk membuat robot yang bergerak cepat dengan energi kecil,” kata Bhamla.

Menurut peneliti, jika berlari seperti cheetah, atau menukik seperti elang, Anda perlu mengaktifkan protein aktin dan myosin dalam sel otot yang berkontraksi untuk menghasilkan gerakan.

Namun, makhluk kecil seperti S ambiguum tidak bergantung pada protein semacam itu. (S. ambiguum berada di antara batas kabur antara hewan dan non-hewan.

Penelitian terdahulu mendefinisikannya sebagai protozoa. Namun, baru-baru ini, ahli biologi memisahkan mereka ke kingdom-nya sendiri, yang dikenal dengan Protista).

“Jika S. ambiguum hanya memiliki protein aktin dan myosin seperti yang membentuk otot-otot kita, mereka mungkin tidak dapat menghasilkan kekuatan untuk benar-benar bergerak secepat itu,” papar Bhamla.

Sebaliknya, makhluk tersebut menggunakan alternatif berupa molekul kompleks untuk bergerak dan memindahkan struktur internal mereka.

“Semakin kecil mereka, maka semakin cepat juga pergerakannya – sekitar 200 meter per detik. Itu benar-benar di luar grafik,” imbuhnya. (Intisari-Online/Tatik Ariyani)

Sumber: Intisari Online
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved