Kronologi dan Penyebab Terbakarnya PLTU Sebalang

Karena terbuat dari bahan karet, belt conveyor tersebut terputus lalu jatuh dan masuk ke bagian mesin pemecah batu bara.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Istimewa
PLTU Sebalang terbakar 

Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Kebakaran yang melanda Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sebalang diduga disebabkan adanya percikan api pengelasan yang mengenai belt conveyor (ban berjalan).

Karena terbuat dari bahan karet, belt conveyor tersebut terputus lalu jatuh dan masuk ke bagian mesin pemecah batu bara (coal crusher building). Tak pelak, api pun membesar.

Sebanyak tiga unit mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung dikerahkan untuk memadamkan api.

BPBD Bandar Lampung mengerahkan tiga damkar untuk memadamkan api di PLTU Sebalang.
BPBD Bandar Lampung mengerahkan tiga damkar untuk memadamkan api di PLTU Sebalang. (Istimewa)

Kabid Kesiapsiagaan BPBD Kota Bandar Lampung M Rizki membenarkan pemicu kebakaran adalah terbakarnya belt conveyor. "Unit yang terbakar itu belt conveyor," ungkap Rizki, Jumat, 24 Agustus 2018.

Dalam insiden ini, kata Rizki, pihaknya hanya membantu BPBD Lampung Selatan. "Kami hanya membantu. Jadi semalam  kami kerahkan tiga unit damkar, 25 personel, serta satu unit rescue ke TKP," sebut Rizki.

Baca: PLTU Sebalang Terbakar, Siap-siap Pemadaman Bergilir di Lampung

Rizki menuturkan, kebakaran terjadi pada Kamis, 23 Agustus 2018, sekitar pukul 20.50 WIB. Dibutuhkan waktu empat jam lebih untuk menjinakkan api. "Baru pada jam satu (Jumat dini hari) api baru padam," imbuhnya.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Pemadaman listrik yang terjadi pada Jumat, 24 Agustus 2018, ternyata disebabkan terbakarnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sebalang.

PLTU yang berlokasi di Tarahan, Lampung Selatan itu terbakar pada Kamis, 23 Agustus 2018, sekitar pukul 20.15 WIB.

Akibatnya, beberapa peralatan PLTU Sebalang mengalami gangguan dan berdampak terhadap berkurangnya daya pasok.

Supervisor Humas Manajer Hukum dan Humas PT PLN (Persero) Distribusi Lampung Bernadus Hernawan Herta menuturkan, dengan adanya gangguan pada peralatan di PLTU Sebalang dan berkurangnya debit air di PLTA Besai, daya pasok ke Lampung berkurang 100 MW.

Baca: Pemadaman Listrik Bikin Alat Elektronik Rusak, PLN Siap Beri Kompensasi

"Jadi kami harus melakukan pengurangan beban di beberapa lokasi di Provinsi Lampung," tutur Bernadus, Jumat, 24 Agustus 2018.

Saat ditanya apakah pengurangan beban akan berdampak pada pemadaman bergilir, Bernadus mengiyakan.

"Mohon maaf  atas ketidaknyamanan yang terjadi saat ini. Kami akan terus berupaya untuk percepatan recovery sehingga pemenuhan energi tercukupi kembali," tandasnya.

Terkait penyebab kebakaran dan kerusakan yang menimpa PLTU Sebalang, Bernadus tidak bisa menjelaskan secara rinci. "Saat ini sedang diinvestigasi. Ditunggu informasinya ya," tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved