PT KAI Bakal Bangun Balai Diklat di Pelabuhan Srengsem

Pelabuhan Srengsem yang merupakan aset keretaapi kedepan rencananya akan dihidupkan kembali dengan dibangun Balai Diklat untuk pendidikan pegawai

Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung/Eka
Pelabuhan Srengsem 

Laporan Reporter Tribun Lampung Eka Ahmad Solichin

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Hamparan pantai lepas terlihat indah, namun dengan kondisi beberapa bangunan di sekitarnya yang sudah tidak terurus tersaji ketika pihak PT KAI Divre IV dan puluhan awak media yang tergabung dalam Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan Media Gathrering tiba di Pelabuhan Srengsem, Panjang.

Perahu-perahu kecil milik nelayan di seputaran wilayah tersebut tampak bersandar di bibir pantai pelabuhan yang memiliki luas mencapai 27.745 meter persegi.

Pelabuhan ini merupakan salah satu aset PT KAI Divre IV yang jika diamati memiliki kelebihan berupa pantainya yang indah.

Baca: Masih Banyak Masyarakat Tempati Bantaran Rel, Ini Kata Staf Ahli PT KAI

Jika menelisik sejarahnya Pelabuhan Srengsem tersebut dulunya merupakan pusat pendidikan dan latihan (diklat) ini merupakan tukar guling antara Dinas Perhubungan PJKA (sekarang PT KAI) dengan PT. Pelindo sekitar tahun 1971-an.

"Ya sekitaran tahun 1984-1995, bangunan di pelabuhan sini sempat difungsikan untuk diklat Perhubungan (dulu PJKA)," terang Asdo Artri Viyanto, Deputi Kepala PT KAI Divre IV, Tanjungkarang, Kamis, 30 Agustus 2018.

Menurutnya, tukar guling pada waktu itu dilakukan karena prospek untuk pelabuhan lebih luas dan pengembangannya lebih bagus di daerah Panjang dibanding di pelabuhan Srengsem.

"Nah, PT KAI (PJKA) dapat Pelabuhan Srengsem, sementara PT Pelindo dapat pelabuhan Panjang yang di dalamnya ada Stasiun Panjang (dahulu). Jadi karena di Panjang itu, asas pemanfaatan lebih baik untuk pengembangan pelabuhan," paparnya.

"Dan pada waktu itu kan PJKA wewenang penuh pemerintah. Akhirnya, yaitu keretaapi ditukar di Pelabuhan Srengsem, sementara PT. Pelindo pakai yang di Panjang," sambung Asdo.

Ia mengungkapkan Pelabuhan Srengsem yang merupakan aset keretaapi kedepan rencananya akan dihidupkan kembali dengan dibangun Balai Diklat untuk pendidikan pegawai dan meningkatkan kompetensi.

"Kalau waktunya kapan ya belum tahu, karena kita kan masih harus izin ke kantor pusat terlebih dulu. Yang jelas kita punya beberapa program, nanti sesuai arahan kantor pusat seperti apa," ungkapnya.

Sementara, kalau sekarang ini yang mengurusi Pelabuhan Srengsem tersebut adalah bagian aset PT KAI Divre IV yang tugasnya melakukan penjagaan aset dan pengelolaan.

"Pengelolaan kan bisa disewakan atau digunakan keretaapi sendiri. Nah, untuk penyewaan bisa jadi kita tawarkan juga. Kemarin-kemarin ini sempat ada pihak bisnis terkait angkutan laut tapi belum ada kepastian juga," jelasnya.

Ia pun tidak mempersoalkan terkait terlihatnya kapal-kapal nelayan setempat yang bersandar sejenak di lingkungan pantai Pelabuhan Srengsem. (eka)

---> Jangan lupa subscribe Channel YouTube Tribun Lampung News Video

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved