Wah, di Negara Ini Ikan Hias Bukan Dipelihara di Akuarium Tapi Jadi Santapan Sehari-hari

Ada ikan yang berwarna hijau kebiruan dengan mulut seperti paruh burung betet.

Editor: Reny Fitriani
Intisari
Ilustrasi ikan hias 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Saya penggemar berat ikan, mulai dari ikan kembung, tongkol, kerapu, kakap, sampai cumi-cumi, Itu sebabnya saya senang sekali ketika ditugaskan mengajar di Xavier High School, Mikronesia, sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik, yang terkenal dengan hasil lautnya.

Begitu saya tiba di sana, ibu tuan rumah menjanjikan, menu makan malam pertama saya adalah ikan laut.

Baca: Ditanya Najwa Shihab Pilih Ayu Ting Ting atau Via Vallen, Ini Jawaban Jonatan Christie

Saat saya pergi ke dapur melihat ikan segar, saya terheran-heran. Ada ikan yang berwarna hijau kebiruan dengan mulut seperti paruh burung betet.

Ada juga yang berwarna kuning garis-garis dengan sirip lebar seperti kupu-kupu dan mulut lancip bagai sedotan. Persis seperti ikan hias yang kerap saya lihat di akuarium air laut di Jakarta.

Saya heran dan bertanya kenapa mereka makan ikan hias. Mendengar pertanyaan saya, gantian si ibu tuan rumah yang keheranan. la malah tidak mengenal istilah "ikan hias".

Baca: Dukung Jokowi-Maruf atau Prabowo-Sandiaga, Ini Penjelasan Lengkap Ustaz Yusuf Mansur

Di pasar saya juga tidak menemukan sejenis ikan kembung, tongkol, atau ikan-ikan lain yang berwarna abu-abu metalik seperti di Indonesia.

Semua ikan yang dijual di sana berwarna-warni. Dari penjualnya saya mengetahui bahwa ikan hijau berparuh betet itu disebut parrot fish, yang kuning bersirip lebar itu butterfly fish, yang biru bertanduk disebut unicorn fish, yang belang seperti zebra disebut oriental sweetlips, dan yang merah muda berkepala panjang seperti tikus disebut longnose fish.

Kepulauan Mikronesia yang dikelilingi oleh terumbu karang memang kaya akan jenis ikan berwarna-wami yang menjadi santapan sehari-hari.

Warga tidak mengenal akuarium air laut seperti yang banyak dijumpai di Indonesia. Halaman rumah mereka adalah akuarium alami yang selain sedap dipandang juga menghasilkan ikan untuk dimakan.

Malam itu akhirnya saya benar-benar menyantap "ikan hias", parrot fish Sashimi ala Fiji.

Sumber: Intisari Online
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved