Kontroversi Sandiaga, Diolok-olok karena Tempe Setipis ATM Hingga Diminta Ngaca oleh Ridwan Kamil
Kontroversi Sandiaga, Diolok-olok karena Tempe Setipis ATM Hingga Diminta Ngaca Ridwan Kamil
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno kerap kali melontarkan pernyataan kontroversial.
Terbaru, bekas wakil gubernur DKI Jakarta itu menyatakan para kepala daerah sebaiknya fokus membenahi daerahnya, bukan ikut membantu pemenangan pilpres.
Hal itu disampaikan Sandiaga menanggapi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat sekaligus Gubernur Papua, Lukas Enembe, yang mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Padahal, Demokrat bersama Gerindra, PKS, dan PAN telah mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Baca: Foto Lina dengan Pria Beristri Tersebar, Rizky Febian dan Adiknya Menangis, Sule Duduk di Tengah
"Kami, di koalisi Prabowo-Sandiaga, sudah perintahkan gubernur maupun kepala daerah, untuk fokus membangun wilayahnya, mereka punya tugas bangun ekonomi, pastikan harga terjangkau," kata Sandiaga saat ditemui di kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (11/9/2018).
"Pak Anies (Baswedan) dapat perintah yang sama, dan ada beberapa gubernur, yang dapat pesan yang sama," lanjut dia.
Pernyataan Sandiaga kemudian ditanggapi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan, Sandi semestinya berkaca pada pengalaman pribadinya yang pernah terjun langsung mendukung sejumlah pasangan dalam Pilkada Serentak 2018.
Padahal, saat itu status Sandi saat itu masih menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Pak Sandiaga Uno yang terhormat tolong sebelum memberikan statement berkaca pada pengalaman pribadi. Pada 2018, dia datang ke Jawa Tengah menjadi jurkam Sudirman Said, datang ke Priangan jadi jurkam pasangan Asyik. (Saat itu), Beliau dalam kapasitas Wakil Gubernur, dalam kapasitas wakil publik," ucap Emil saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Rabu (12/9/2018).
Baca: Kronologi Robert Tembak 2 Tetangganya Pakai Senapan Angin, Polisi Ungkap Motifnya
Menurut Emil, pejabat daerah punya hak sama dalam mendukung pasangan Capres dan Cawapres manapun selama tak melanggar hukum.
"Jadi ya yang penting enggak melanggar aturan, enggak melanggar hukum, kemudian jangan bawa nama institusi dan jabatan. Tolong melihat pada pengalaman pribadi," tegasnya.
Sebelumnya, Sandiaga menyebut tempe sekarang setipis kartu ATM lantaran mahal.
Sandiaga mengklaim ucapan itu berdasarkan keluhan dari para ibu atas kondisi ekonomi akibat melemahnya rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
Tak ayal, pernyataan Sandiaga mengundang beragam komentar dari netizen dan ada yang menjadikan olok-olok.