Kontroversi Sandiaga, Diolok-olok karena Tempe Setipis ATM Hingga Diminta Ngaca oleh Ridwan Kamil

Kontroversi Sandiaga, Diolok-olok karena Tempe Setipis ATM Hingga Diminta Ngaca Ridwan Kamil

Penulis: taryono | Editor: taryono
sandiaga uno 

Salah satunya Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Dedi menilai, walaupun tempe di Indonesia tidak setipis kartu ATM, warga bisa memproduksi tempe setebal TV 24 inci.

“Katanya sudah parah tipisnya, setipis kartu ATM. Itu seharusnya tempe kita, mah, setebal TV ukuran 24 inci. Caranya, Indonesia harus memiliki bahan baku yang cukup dalam hal ini kedelai,” kata Dedi kepada Kompas.com melalui pesan tertulis, Rabu (12/9/2018).

Baca: Demi Go Internasional, Lucinta Luna Berniat Hijrah ke Malaysia, Netizen Bereaksi

Pembelaan Sandiaga 

Sandiaga  meminta agar ucapannya yang menyatakakan tempe sekarang setipis kartu ATM lantaran mahal tak menjadi bahan olokan.

Sandiaga mengatakan, ia menyampaikan hal itu setelah berbincang dengan warga di Duren Sawit, Jakarta.

"Yang saya sampaikan itu adalah suara dari rakyat. Itu dari Bu Yuli dan rekannya di Duren Sawit. Itu exactly. Word by word yang disampaikan mereka," kata Sandiaga saat ditemui di kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (11/9/2018).

"Kalau misalnya teman-teman itu mengartikannya sebagai suatu jeritan masyarakat, iya. Apakah ini hiperbolisme? Mungkin iya. Tapi menurut saya itu yang disampaikan masyarakat dan kita enggak boleh mendiskreditkan, mem-bully," kata Sandiaga lagi.

Ia menyatakan semestinya publik melihat pernyataannya itu sebagai bentuk nyata kesenjangan yang terjadi di masyarakat.

Apa lagi, kata Sandiaga, saat ini kedelai sebagai bahan baku tempe masih impor. Dengan nilai tukar rupiah yang masih lemah, ia meyakini harga tempe akan naik.

"Tempe pasti akan naik harganya. Ini udahlah. Semua udah nulis. Kesejahteraan desa menurun. Dengan kedelai yang diimpor itu dolarnya naik, ya pasti akan naik harga tempe. As simple as that," ujar Sandiaga.

"Jadi do not be overdramatic atau melodramatic terhadap isu. Harga-harga masih akan naik. semua juga sudah mengakui. Jangan juga denial gitu lho. Kita accept lah. Jangan saling menjatuhkan. Cari solusinya," lanjut dia.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved