Tribun Lampung Tengah

Pengendara Kerap Terjun ke Sungai Gara-gara Kondisi Jembatan di Sendang Agung Memprihatinkan

Kondisi jembatan penghubung kampung dan kabupaten di Dusun Sendang Agung, Kampung Gunung Batin Udik,

Penulis: syamsiralam | Editor: soni

Laporan Reporter Tribun Lampung Syamsir Alam 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, GUNUNG SUGIH - Kondisi jembatan penghubung kampung dan kabupaten di Dusun Sendang Agung, Kampung Gunung Batin Udik, Kecamatan Terusan Nunyai memprihatinkan.

Bagaimana tidak, sebagai salah satu akses utama kendaraan roda dua, jembatan yang terbuat dari kayu itu kondisi badan jalannya sudah banyak yang keropos. Dengan kondisi tersebut, sejumlah warga mengaku sering terjadi kecelakaan lalu lintas seperti terperosok hingga jatuh ke sungai.

Baca: Pemprov dan Pemkab Lamteng Persiapkan Pelantikan Loekman Djojosoemarto

Sudarno, seorang warga Dusun Sendang Agung menyatakan, jembatan dengan panjang lebih kurang 120 meter itu dibangun pada 2004 lalu. Namun, hingga saat ini tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah dan kondisinya sudah mengalami kerusakan.

"Tidak adalagi perbaikan baik oleh pemerintah kampung dan dinas terkait. Sudah banyak badan jalannya yang lapuk dan berlubang. Kalau kecelakaan sudah sering, Mas. Gak kehitung lagi," kata Sudarno, Selasa (18/9).

Baca: Bupati Winarti Gerak Cepak Menangani Kerusakan Jembatan Bujung Tenuk

Sebagai akses jalan kampung dan penghubung dua kabupaten, yakni Lampung Tengah dan Tulangbawang Barat, jembatan tersebut merupakan akses juga akses utama ribuan karyawan yang bekerja di PT Gunung Madu Plantation (GMP) dan PT Agro melintas.

Budi, salah seorang warga lainnya menyebutkan, sempat beberapa kali mengalami kerusakan, warga dengan swadaya melakukan perbaikan dengan melakukan pengecoran dengan semen dan menambah bantalan kayu sebagai alas jalan.

"Tahun ini saja sudah lebih 18 kali kecelakaan di sini (jembatan). Karena sudah tua juga kondisi jembatan ini ya sering goyang. Tentu membuat kita ngeri kan ya lewatnya. Kalau secara swadaya sudah sering diperbaiki. Tapi ya kan seadanya saja," kata Budi.

Konstruksi jembatan di Dusun Sendang Agung sepenuhnya terbuat dari rangkaian kayu dan bambu. Mempunyai panjang 120 meter, lebar 1 meter meter dan ketinggian 15 meter dari permukaan Sungai Way Terusan yang ada di bawahnya.

Karena tidak adanya petugas yang menjaga pintu di ujung jembatan dari dua dusun. Banyak penendara sepeda motor yang asal lewat saja tanpa mengantre, sehingga kondisi tersebut membuat kemacetan saat kendaraan berada di tengah-tengah jembatan.

Tak hanya itu, kondisi diperparah pada malam hari dikarenakan tidak adanya penerangan jalan. Meski khawatir, namun warga mengaku tak ada pilihan untuk tidak melalui jembatan tersebut.

Wakil Bupati (Wabup) Loekman Djoyosoemarto mengatakan, belum mengetahui pasti kondisi jembatan tersebut. Namun begitu, ia akan mengerahkan dinas terkait untuk melakukan perbaikan.

Tak hanya itu, pihaknya juga akan menindaklanjuti terkait kondisi jembatan dengan melakukan perbaikan gotong royong dengan melibatkan unsur kampung dan masyarakat.

"Terima kasih atas informasi terkait kondisi jembatan. Saya akan perintahkan dinas terkait untuk memantau dan melakukan perbaikan. Kita harus melakukan gotong royong tidak hanya mengandalkan dana pusat dan daerah," kata Loekman. (sam)

---> Jangan lupa subscribe Channel YouTube Tribun Lampung News Video

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved