Gempa Donggala Palu
BNPB Pastikan Hoaks Soal Informasi Gempa 8.1 M dan Tsunami Susulan di Palu Sulawesi Tengah
BNPB Pastikan Hoaks Soal Informasi Gempa 8.1 M dan Tsunami Susulan di Palu Sulawesi Tengah
BNPB Pastikan Hoaks Soal Informasi Gempa 8.1 M dan Tsunami Susulan di Palu Sulawesi Tengah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pasca-bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Donggala, Palu, dan sekitarnya pada Jumat (28/9/2018) lalu, beredar pesan berantai gempa susulan melalui aplikasi percakapan WhatsApp.
Pesan itu menyebutkan bahwa akan ada gempa susulan yang lebih besar, bermagnitudo 8,1 ke atas.
Terkait kabar tersebut, Kepala Pusat data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memastikan bahwa pesan tersebut adalah kabar bohong alias hoaks.
Baca: Korban Gempa dan Tsunami Palu Dikabarkan Menjarah, Jokowi Buka Suara
"Mohon jika menerima informasi seperti ini, abaikan,ini hoax," tulis Sutopo melalui akun Twitter resminya, Senin (1/10/2018) pagi, disertai screenshot pesan percakapan di aplikasi WhatsApp.
Dijelaskan Sutopo, hingga saat ini tidak ada satu pun negara di dunia dan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) yang mampu memprediksi gempa secara pasti.
Memang kajian-kajian soal potensi gempa di suatu wilayah telah banyak dilakukan, seperti kajian yang dilakukan LIPI pada 2017 lalu, akan potensi gempa besar di Sulawesi.
Namun kajian ilmiah itu juga belum bisa memastikan kapan gempa akan terjadi, melainkan hanya bisa dipakai untuk mengetahui potensi gempanya saja.
Baca: SBY Puji Langkah Cepat Jokowi Tangani Gempa dan Tsunami Palu
Kajian-kajian ilmiah inilah yang seharusnya menjadi acuan, bukan pesan berantai di WhatsApp atau platform mana pun, yang sumbernya tidak jelas.
Warganet yang mendapatkan kabar serupa sebaiknya melakukan cek dan ricek akan kebenaran pesanke pihak yang berwenang, sebelum meneruskannya ke orang lain supaya tidak menimbulkan kepanikan.
Gempa bumi dan tsunami yang melanda Donggala, Palu, dan sekitarnya sendiri hingga Senin (1/10/2018), dikabarkan telah merenggut korban jiwa sebanyak 800-an orang.
Baca: Pakar Tak Menampik, Ikan Ini Diyakini Penanda Terjadinya Gempa dan Tsunami
Angka ini diperkirakan akan bertambah, mengingat masa tanggap darurat bencana baru dimulai dan kegiatan evakuasi masih berjalan.