Gara-gara Takut Dikejar Hantu Janda, Pria di Thailand Ramai-ramai Mengecat Kuku
Tren tersebut menjadi populer usai lima penduduk di desa itu meninggal dalam waktu tiga minggu.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pemuda di Pu Hong, sebuah desa kecil di Provinsi Kalasin, Thailand, ramai-ramai mengecat kuku jari mereka sebagai cara untuk menangkal hantu jahat memdatangi mereka.
Tren tersebut menjadi populer usai lima penduduk di desa itu meninggal dalam waktu tiga minggu.
Baca: 5 Negara dengan Gaji Guru Tertinggi di Dunia, Ada yang Mencapai Rp 1 Miliar per Tahun
Dikutip dari Coconuts Bangkok (2/10/2018), kematian kelima penduduk di desa itu disebut ada kaitannya dengan hantu.
Dua orang pertama dilaporkan berasal dari satu keluarga, di mana mereka pingsan dan kemudian mati di tempat.
Korban lain, seorang gadis remaja tewas dalam kecalakaan sepeda motor.
Sementara dua lainnya, rincian kematian mereka belum diungkapkan kepada media sejauh ini.
Baca: Tes untuk Wanita, Gambar Apa yang Pertama Kamu Lihat? Ungkap Sifatmu saat Kelak Jadi Istri
Penduduk setempat percaya kebetulan tragis tersebut disebabkan oleh kekuatan supranatural.
Mereka mulai melakuakan tindakan pencegahan untuk menjadi korban selanjutnya.
Bussadee Malasee, paranormal berusia 60 tahun asal desa tersebut, mengatakan kepada media Thailand, Sanook, bahwa ia yakin kematian orang-orang di desanya disebabkan oleh dua hantu.
Hantu yang pertama adalah hantu janda yang menuntut balas dendam dan menargetkan pria.
Sementara hantu satunya disebut penduduk lokal sebagai 'pop', hantu yang dalam cerita rakyat Thailand paling ditakuti di mana merasuki orang untuk mencari mangsa.

Paranormal itu menjelaskan, hantu janda ingin mengambil nyawa para pria sementara pop mengincar orang tua.
Penduduk di desa itu mencoba mengelabui para hantu agar tidak menjadi korban berikutnya, terutama hantu janda.
Mulai dari mengecat kuku hingga memasang tanda bertuliskan "tidak ada pria yang tinggal di sini" di luar rumah mereka, berharap hantu tersebut mencari target lain.
Beberapa orang juga dilaporkan mengungsi ke kuil-kuil untuk mencari perlindungan.
Yang lain, memilih untuk tidak keluar rumah saat malam tiba. (Intisari-Online/Masrurroh Ummu Kalsum)