Biduan Tewas Mengenaskan, Ternyata Dihabisi Pacar. Polisi Ungkap Motifnya yang Mengejutkan
Biduan Tewas Mengenaskan, Ternyata Dihabisi Pacar. Polisi Ungkap Motifnya yang Mengejutkan
Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LANGKAT - Biduan Tewas Mengenaskan, Ternyata Dihabisi Pacar. Polisi Ungkap Motifnya yang Mengejutkan
Pelaku yang menjadi otak pembunuhan mayat wanita tanpa identitas yang ditemukan di Parit Bambu Kuning, Desa Telaga Jernih, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat terkuak.
Pelaku diamankan polisi gabungan jajaran Polres Langkat setelah mengakui pembunuhan dan motifnya, Senin (8/10/2018).
Baca: Istri Tewas Usai Hubungan Intim, Suami Ungkap Fakta Mengejutkan hingga Beri Bukti Video ke Polisi
Petugas Satuan Reskrim Polres Langkat dan gabungan polsek mengamankan pelaku pembunuh tidak lebih dari 12 jam pascapenemuan korban.
Terlebih dahulu, telah diketahui bahwa identitas korban adalah Irda S (30) warga Dusun Hulu Dalam, Desa Secanggang, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat.
Hasil penyelidikan, Irda S semasa hidupnya berprofesi biduan keyboard dari kampung ke kampung.
Wanita malang ini meregang nyawa setelah dibunuh oleh kekasihnya brondongnya, yang terpaut usia lebih muda tujuh tahun, M Junaidi alias Jumri (23) warga Dusun VII Pasiran, Desa Karang Gading.
Menurut pengakuan tersangka, Jumri tega menghabisi nyawa kekasihnya pada hari Selasa (2/10) sekira pukul 20.00 WIB lalu, di Desa Telaga Jernih Blok N, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat.
Jumri mencekik leher Irda, dan melakban mulut korban hingga kehabisan nafas, lalu mayatnya dibuang ke dalam parit.
Kasat Reskrim Polres Langkat, AKP Juriadi didampingi Kasubag Humas, AKP Arnold dikonfirmasi mengatakan, dari hasil interogasi bahwa Jumri mengaku melakukan pembunuhan seorang diri.
Jumri diduga telah merencanakan pembunuhan dengan menyiapkan lakban dari rumahnya.
"Diduga pembunuhan berencana. Korban dibawa ke TKP oleh tersangka dan dibunuh dengan cara mencekik dan melakban mulut korban hingga meninggal. Mayatnya dibuangnya ke dalam Parit," kata AKP Juriadi.
Diduga pembunuhan didasari motif konflik asmara dan hubungan yang merenggang di antara keduanya.
Selain itu motif harta, mengingat pelaku juga membawa uang korban yang berjumlah Rp 1.850.000 pascapembunuhan.
"Pembunuhan ini telah direncanakan. Hasil pemeriksaan pembunuhnya adalah pacar korban. Ada hubungan asmara, dan motifnya juga untuk menguasai uang korban," bebernya.
