Berita Terkini Nasional
Terkuak Kelalaian Petugas MBG yang Picu Keracunan, Masak Pukul 8 Malam karena Ngantuk
Terkuak kelalaian petugas dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang memicu keracunan. Hal ini diungkap oleh BGN.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Terkuak kelalaian petugas dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang memicu keracunan. Hal ini diungkap oleh Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang.
Nanik menegaskan, petugas di dapur tidak mematuhi standar operasional prosedur (SOP). Dalam SOP terdapat aturan bahwa jam produksi makanan harus dilakukan dini hari agar aman dikonsumsi siswa di sekolah. Namun, pada praktiknya justru dilakukan malam hari.
“SOP masaknya ini kan harus dimasak 01.30 sampai jam 02.00. Nah ternyata dia masaknya jam 20.00 malam atau jam 21.00 karena ngantuk. Dia pikir ya sudahlah masak sekarang saja nanti sudah ngantuk gitu loh,” kata Nanik dalam konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta, dikutip dari Tribunnews, Jumat (26/9/2025).
Program MBG adalah program pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi secara gratis kepada kelompok rentan, seperti siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengurangi angka malnutrisi dan stunting.
Program ini merupakan inisiatif dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk membangun fondasi kesehatan dan kesejahteraan bangsa, serta turut menggerakkan ekonomi lokal dengan melibatkan UMKM dan produsen rakyat dalam rantai pasoknya. Akan tetapi, dalam praktiknya justru banyak yang keracunan.
Nanik menambahkan, pengawasan sebenarnya sudah dilengkapi perangkat teknologi CCTV. Namun, ternyata pengawasannya tidak lakukan sesuai yang semestinya.
“Seluruh dapur itu ada CCTV, nah sebetulnya kan sekarang pakai sudah teknologi tinggi. Taruh lah si SPPG ini nggak datang, kan bisa dicek di CCTV itu. Nah ini mungkin juga nggak dilakukan,” ujarnya.
Nanik menyebut kelemahan pengawasan juga disebabkan petugas pemantauan atau SPPG yang tidak menjalankan tugas dengan disiplin. Padahal, lanjutnya, SPPG seharusnya hadir memantau sejak persiapan bahan hingga distribusi makanan.
Imbas kejadian tersebut, pihaknya akan memperketat kembali jam kerja SPPG agar tidak terjadi kelalaian serupa. "Jangan sampai ada orang yang nggak suka dengan kebijakan pemerintah ini, kebijakan Pak Prabowo. Kemudian menitipkan makanan yang lain digantikan," pungkasnya.
Data Keracunan
Sebagai informasi, kasus keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih terjadi di sejumlah daerah. Terbaru kasus dugaan keracunan MBG terjadi di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Istana melalui Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari merinci kasus dan korban keracunan program MBG. Ada data dari tiga lembaga sebagai berikut: BGN mencapai 46 kasus keracunan, dengan jumlah penderita 5.080, ini data per 17 September. Kedua dari Kemenkes, 60 kasus dengan 5.207 penderita, data per 16 September. Kemudian BPOM, 55 kasus dengan 5.320 penderita, data per 10 September 2025.
Adapun penyebab utama keracunan tersebut di antaranya adalah higienitas makanan, suhu dan ketidaksesuaian pengolahan pangan, kontaminasi silang, serta indikasi alergi pada penerima manfaat. Belum lagi proses memasak yang dilakukan terlalu awal.
Berita selanjutnya Ibu Hamil dan Menyusui Ikut Keracunan MBG
Dukung Pengolahan Sampah, BRI Peduli Gelar Pelatihan Diversifikasi Pupuk Kompos |
![]() |
---|
Penyebab Oknum TNI Mengamuk Buang Tembakan di Bank BUMN, Ekonomi dan Gaya Hidup |
![]() |
---|
Burger Jadi Menu Makan Bergizi Gratis, BGN: Supaya Tidak Bosan |
![]() |
---|
Belasan Pengacara Bela Radiet Tersangka Kematian Mahasiswi Unram, Yakin Tak Bersalah |
![]() |
---|
Bercak Darah Brigadir Esco Ditemukan di Kamar Anak padahal Jasadnya di Kebun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.