Deretan Hoaks Ratna Sarumpaet Dibongkar di Mata Najwa, Budiman Sudjatmiko Sebut Nama Ahok
Deretan hoaks Ratna Sarumpaet tersebut, menurut Guntur Romli, sudah dilakukan berulang kali.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Kasus berita bohong atau hoaks yang dilakukan Ratna Sarumpaet masih menjadi perbincangan.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli menyebutkan deretan hoaks Ratna Sarumpaet yang pernah disampaikan selama ini.
Deretan hoaks Ratna Sarumpaet tersebut, menurut Guntur Romli, sudah dilakukan berulang kali.
Padahal pada kenyataannya, hal yang disampaikan Ratna merupakan berita bohong.
Hingga kemudian, Guntur Romli menerangkan, Ratna pun meminta maaf terkait hal tersebut.
Sementara, anggota DPR, Budiman Sudjatmiko menuturkan, sesuatu disebut hoaks ketika ada indikasi pelanggaran hukum.
Di mana, pelanggaran hukum tidak bisa diselesaikan dengan minta maaf.
Deretan hoaks Ratna Sarumpaet diungkap dalam acara Mata Najwa pada Rabu (10/10/2018) malam.
Mata Najwa edisi Rabu (10/10/2018) mengangkat tema Satu atau Dua, di mana salah satu sesi pembahasannya menyoal tentang hoaks.
Baca: Motif Ratna Sarumpaet Menyebarkan Hoaks Terbongkar di ILC TV One, Kirim Foto Selfie ke Pembantu
Dilansir akun YouTube Najwa Shihab berjudul Mata Najwa – Satu atau Dua: Debat Panas Soal Hoaks, pada Kamis (11/10/2018), selain Guntur Romli dan Budiman dari kubu calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi), hadir pula politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean dan Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak dari kubu capres Prabowo Subianto.
Dalam acara tersebut, Najwa Shihab terlebih dahulu menanyakan kepada Ferdinand, terkait hoaks yang dilakukan Ratna Sarumpaet.
Menurut Ferdinand, dalam menyikapi kabar mengenai penganiayaan yang disampaikan Ratna Sarumpaet, hal itu merupakan wujud sikap kemanusiaan.
“Pengakuan (dianiaya) yang diberikan Ratna sepanjang belum mengaku dia berbohong, itu belum termasuk kategori hoaks. Karena, kita sudah memverifikasi. Kepada siapa kita verifikasi bahwa ini hoaks atau tidak, tentu ke Ratna sendiri,” ucap Ferdinand.
Setelah Ferdinand memberikan jawaban, Najwa kemudian meminta tanggapan Guntur Romli.
Menurut Guntur Romli, seseorang seharusnya dilihat dari rekam jejak.