Tribun Mesuji

Kisah Warga Mesuji, Menangguk Rupiah dari Proyek JTTS Sebagai Penjual Kopi Keliling

"Alhamdulillah. Para pekerja proyek tol ini, selalu memesan kopi di saat istirahat," katanya.

Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung/Endra
Agus (45), penjual kopi keliling di proyek JTTS. 

Laporan Reporter Tribun Endra Zulkarnain

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MESUJI - Ibarat seekor laba-laba, mereka tidak akan mendapatkan mangsa jika tidak menyebarkan jaringnya.

Semakin luas jaring yang disebarkan, semakin luas pula peluang mangsa yang didapat.

Kira-kira seperti itulah kata perumpamaan yang menggambarkan keuletan Agus (45), warga Desa Bukoposo Kecamatan Wayserdang Mesuji dalam mengais rezeki.

Baca: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Ketinggian Kolom Abu Capai 400 Meter

Dirinya mencari "mangsa" sebagai pedagang kopi keliling.

Mangsa dalam artian pembeli minuman kopi racikanya itu adalah para pekerja proyek pembangunan jalan tol yang berada di wilayah Mesuji Lampung.

"Sejak pembebasan lahan dan para pekerja proyek tol mulai bekerja, saya sudah berjualan keliling menjajakan kopi. Kurang lebih dua tahun," kata Agus, Selasa (23/10).

Baca: Diskes: Lampung Kekurangan Tenaga Medis

Dengan bermodalkan termos air panas dan kopi sachet dari berbagai merk, Agus berkeliling di perlintasan jalan dengan mengendarai sepeda motor kesayanganya jenis Honda Revo.

Agus pun turut mendapat berkah dari pengerjaan proyek jalan tol trans sumatera (JTTS) yang sedang berlangsung.

Pundi pundi rupiah pun dia dapat dari menjajakan kopi keliling.

"Alhamdulillah. Para pekerja proyek tol ini, selalu memesan kopi di saat istirahat," katanya.

Selain berjualan kopi, Agus menjajakan makanan ringan (camilan) seperti roti biskuit kemasan, keripik, kerupuk dab air mineral.

"Dinikmati saja berdagang kopi ini mas.Tetap semangat, setiap pulang ke rumah saya selalu membawa rezeki untuk anak istri," tuturnya.

Menurt Agus, dirinya berjualan kopi dan makanan ringan ini, dengan mengitari perlintasan proyek jalan tol di STA Tulangbawang, STA Tulangbawang Barat, STA Mesuji hingga STA Pematang Panggang - OKI Sumatera Selatan.

"Saya mulai berkeliling dari pagi dan pulang menjelang maghrib. Kadang kadang, malam saya jualan lagi. Kan, para pekerja di tol 24 jam. Mereka kan perlu ngopi?" candanya.

Halaman
12
Tags
JTTS
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved