Prediksi Rocky Gerung di ILC TV One Tepat, Karni Ilyas sampai Ingatkan Narasumber Lain
Hal tersebut disampaikan Rocky Gerung saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club atau ILC TV One pada Selasa (4/12/2018) malam.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pengamat politik Rocky Gerung mengaku telah memprediksi bahwa dirinya akan banyak diinterupsi, saat menyampaikan pendapat.
Hal tersebut disampaikan Rocky Gerung saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club atau ILC TV One pada Selasa (4/12/2018) malam.
ILC TV One pada Selasa malam mengangkat tema "Pascareuni 212: Menakar Elektabilitas Capres 2019".
Awalnya, Rocky Gerung bertanya kepada pembawa acara ILC, Karni Ilyas, terkait durasi yang diberikan kepadanya untuk menyampaikan pendapat.
"Oke giliran saya, giliran saya berapa menit ya?" ujar Rocky.
"Pokoknya kalau habis saya bilang habis," balas Karni Ilyas.
Lantas, Rocky mengatakan bahwa dirinya akan menghitung jumlah interupsi, yang disampaikan narasumber lainnya.
• Blak-blakan di TVOne, Ruhut Sitompul Protes Rocky Gerung Lebih Banyak Diberi Jatah Bicara
• Di ILC TV One, Fadli Zon Berdebat Panas dengan Ketua DPP Partai Nasdem, AA Gym sampai Berdiri: Malu
"Karena saya mau hitung berapa interupsi nanti, mau saya subsidi saja," tutur Rocky.
Rocky kemudian menyampaikan pendapatnya soal Reuni Akbar 212, yang sudah digelar di Monas pada Minggu (2/12/2018) lalu.
Awalnya, dirinya menyayangkan sejumlah media yang terkesan tidak memberitakan acara Reuni Akbar 212.
Padahal, menurutnya, momen Reuni Akbar 212 sudah menjadi monumen.
"Kita diingatkan bahwa Reuni 212 itu sesuatu yang memang sebut saja momennya memang 2016, tapi kemudian dia menjadi monumen dipindah dari momen menjadi monumen," jelas Rocky Gerung.
Tak hanya itu, dirinya mengatakan bahwa Reuni Akbar 212 menjadi reuni akal sehat.
"Itu soalnya, karena itu saya sebut bahwa 212 itu, lepas dari segala macam interpretasi, itu adalah satu reuni akal sehat. Kalau bukan karena akal sehat, itu ada orang iseng ngasih komando, selesai itu istana di depan, berantakan itu Jakarta."
"Jadi ada kepemimpinan intelektual, ketertiban orang percaya bahwa ide bisa menghasilkan perubahan, ide itu diperlihatkan oleh jumlah, ide yang menjadi jumlah, dia berubah dari kuantitas menjadi kualitas," ujar Rocky.
Rocky juga menyayangkan banyak pihak yang meributkan soal jumlah peserta Reuni Akbar 212.