Tsunami Pesisir Lampung

BREAKING NEWS - Beredar Isu Tsunami, Begini Jawaban BMKG: Tidak Ada, Hanya Gelombang Air Laut Pasang

Melalui akun twitter BMKG yang diunggah pukul 22.37 WIB, Sabtu malam, dinyatakan yang terjadi bukanlah tsunami melainkan gelombang air laut pasang.

Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Teguh Prasetyo
twitter
Pengumuman BMKG terkait gelombang tinggi 

Laporan Reporter Tribun Lampung Sulis Setia Markhamah

TRIBUNLAMPUNG.CO.IDBANDAR LAMPUNG - Melalui akun twitter BMKG yang diunggah pukul 22.37 WIB, Sabtu (22/12/2018), dinyatakan yang terjadi bukanlah tsunami melainkan gelombang air laut pasang. 
Berikut bunyinya: #BMKG tidak mencatat adanya gempa yang menyebabkan tsunami malam ini. Yang terjadi di Anyer dan sekitarnya bukan tsunami, melainkan gelombang air laut pasang. Terlebih malam ini ada fenomena bulan purnama yang menyebabkan air laut pasang tinggi. Tetap tenang.
Meskipun BMKG meminta untuk warga tetap tenang, ratusan warga tetap khawatir dan bahkan mengungsi ke beebagai tempat dataran tinggi. Salah satunya tanjakan Tarahan. 
"Ada banyak yang ngungsi, bingung naksirnya berapa. Ratusan lebih. Kalau satu keluarga ada lima atau enam orang ngungsi dan semua rumah orangnya ngungsi," ungkap Deka Agustina dengan nada cemas.
Di grup sosial media Whatsaap Jurnalis Lampung juga beredar berbagai informasi seputar naiknya air laut ke daratan pesisir Kalianda dan Sukaraja Bandar Lampung.
"Inews Tv melaporkan secara live...dialog dengan kepala BNPB... itu bukan stunami... Mana yg benar ya?," kata Hasbi.

Gelombang 4 Meter di Pesisir Kalianda 

Gelombang tinggi landa Pesisir Kalianda dan Pesisir Rajabasa, Lampung Selatan malam ini.

Warga di pesisir pun berlarian menyelamatkan diri saat gelombang pasang terjadi.
Menurut Doni, salah seorang warga dI PPI Bom Kalianda, gelombang pasang terjadi pada sekitar pukul 21.10 wib, Sabtu (22/12/2018).
Tiba-tiba, kata dia, gelombang tinggi melanda PPI Bom setinggi 4 meter lebih. 
"Saat itu saya sedang dengan kawan duduk di PPI Bom. Tiba-tiba air laut surut. Tidak berapa lama gelombang pasang terjadi," kata dia.
Saat gelombang tinggi terjadi, ia cepat belari mengajak keluarganya mengungsi ketempat yang lebih tinggi.
Gelombang pasang sempat 2 kali menghantam.
"Perahu dan juga mobil yang pakir terseret. Beberapa bangunan rusak," terang dirinya.

Tidak berpotensi tsunami

Warga pesisir Lampung Selatan mengungsi ke dataran tinggi karena beredarnya info naiknya air laut hingga ke Grand Elty Krakatoa, Sabtu (22/12/2018) malam. 

Salah satu warga Tarahan Lamsel Deka Agustina mengatakan, ia, anak, suami, dan keluarga besarnya mengungsi ke Tanjakan Tarahan bersama puluhan warga lainnya. 
"Katanya air laut naek. Sudah sampe Grand Elty Krakatoa. Video kesebar di jejaring sosial Whatsaap," beber dia pukul 22.30 WIB. 
Bahkan diakuinya, kedua orangtuanya yang tinggal di daerah Jalan MS Batubara Telukbetung, Bandar Lampung, turut mengungsi ke rumah kerabat di Jalan Urip Sumoharjo.
"Katanya di Sukaraja air laut juga meluap," ungkapnya.
Warga Bandar Lampung Ira Widya mengaku dia bersama suami dan anak juga mengungsi ke SPBU Taman Siswa Telukbetung.
"Banyak yang pada ngungsi," ungkapnya.
 
 
Peringatan BMKG
Peringatan Dini Cuaca Lampung Tanggal 22 Desember 2018 pukul 20.15 WIB menyebutkan, sebagian wilayah Lampung masih berpotensi terjadi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang.
BMKG mengungkap, pada pukul 20.30 WIB hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang terjadi di wilayah seperti di sebagian besar Tuba Barat, sebagian Lampung Utara, sebagian Tulangbawang.
Lalu juga di Mesuji yang meliputi Mesuji Timur, Buko Puso, Way Serdang.
Sedangkan di Way Kanan meliputi daereah Negara Besar, Negara Batin, Pakuan Ratu dan sikitarnya.
Untuk wilayah Lampung Tengah meliputi Seputih Mataram, Bandar Mataram, Jati Batar Mataram, Bumi Nabung, rena Basuki, Nabung Ilir dan sekitarnya.
Terkait isu tsunami yang melanda wilayah perairan Anyer dan sekitarnya, BMKG juga menyatakan tidak mencatat adanya gempa yang menyebabkan tsunami.
"BMKG tidak mencatat adanya gempa yang menyebabkan tsunami malam ini.
Yang terjadi di Anyer dan sekitarnya bukan tsunami, melainkan gelombang air laut pasang.
Terlebih malam ini ada fenomena bulan purnama yang menyebabkan air laut pasang tinggi. Tetap tenang," tulis
BMKG di twitter resminya.
Isu Tsunami Heboh di Medsos

Informasi tsunami di Anyer tersebar lewat WhatsAppa dan media sosial.

Bahkan pada pukul 10.42 WIB, Anyer menjadi trending topik di media sosiak Twitter.


Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved