Tsunami Pesisir Lampung

UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Suara Letusan Gunung Anak Krakatau Terus Terdengar dari Pulau Sebesi

Peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda akhir-akhir ini memantik kekhawatiran warga di Pulau Sebesi.

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Daniel Tri Hardanto
ANTARA FOTO/Weli Ayu Rejeki/af/hp
Asap hitam menyembur saat terjadi letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, Banten, Senin (10/12/2018). Berdasarkan data yang terekam di Pos Pengamatan GAK di Pasauran, Serang, sejak Jumat (7/12) hingga Minggu (9/12) GAK mengeluarkan 204 letusan awan hitam setinggi 150-300 meter dengan durasi 31-72 detik diiringi 22 kali gempa vulkanik sehingga statusnya masih pada level waspada. 

UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Suara Letusan Gunung Anak Krakatau Terdengar Terus-menerus dari Pulau Sebesi

Laporan Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, RAJABASA – Peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda akhir-akhir ini memantik kekhawatiran warga di Pulau Sebesi.

Pasalnya, Pulau Sebesi adalah pulau berpenghuni terdekat dengan Gunung Anak Krakatau.

Suara letusan Gunung Anak Krakatau yang terjadi terus-menerus membuat warga semakin khawatir.

“Suara letusannya terus-menerus dan sangat kuat terdengar dari Pulau Sebesi,” kata Kasat Polairud Polres Lampung Selatan Iptu Yaya Sudrajat saat mengirim bantuan ke Pulau Sebesi, Selasa, 25 Desember 2018.

UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - 116 Warga Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku Dievakuasi

Pasca terjadinya gelombang tsunami yang ditengarai akibat terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau, warga Pulau Sebesi memilih untuk mengungsi ke darat.

Sebanyak warga Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku dievakuasi dengan menggunakan kapal KN Jembio P.215 milik KPLP, Selasa, 25 Desember 2018.

Warga Pulau Sebesi dievakuasi ke darat, Selasa, 25 Desember 2018.
Warga Pulau Sebesi dievakuasi ke darat, Selasa, 25 Desember 2018. (Tribun Lampung/Dedi Sutomo)

Namun, kepulan material dari aktivitas Gunung Anak Krakatau tidak terpantau karena tertutup awan mendung.

Gunung Anak Krakatau mulai menunjukkan peningkatan aktivitas sejak Juni 2018 lalu.

Aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terus berfluktuasi dalam enam bulan terakhir.

Peningkatan aktivitas erupsi juga sempat terpantau tinggi pada September dan Oktober lalu.

Gelombang tsunami yang menghantam kawasan pesisir Lampung Selatan dan Anyer, Banten, Sabtu, 22 Desember 2018 malam lalu, ditengarai akibat aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau.

Longsoran material ke laut itulah yang diduga menimbulkan gelombang tinggi.

Dievakuasi

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved