Nelayan Lampung Selamat dari Tsunami saat Melaut: Gunung Terbelah Dua, Gelombangnya 12 Meter

Nelayan Lampung Selamat dari Tsunami saat Melaut: Gunung Terbelah Dua, Muncul Gelombang 12 Meter

Twitter/ @Sutopo_PN
Potret erupsi Gunung Anak Krakatau dari udara pada Minggu (23/12/2018) 

Nelayan Lampung Selamat dari Tsunami saat Melaut: Gunung Terbelah Dua, Muncul Gelombang 12 Meter

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebanyak 15 nelayan asal Lampung selamat dari terjangan tsunami yang menerjang pesisi Lampung dan Banten. Mereka bahkan menyaksikan detik-detik Gunung Anak Krakatau (GAK) membelah dua hingga kemudian muncul tsunami dahsyat pada Sabtu (22/12/2018).

Dari 15 nelayan yang saat itu melaut bersama-sama, hanya empat orang yang selamat.

Setelah berenang selama 16 jam dan makan ikan mentah, nelayan yang berjibaku di tengah gelombang setinggi belasan meter di tengah laut itu akhirnya selamat.

Setengah dari Tubuh Gunung Anak Krakatau Hilang, Kini Statusnya Masih Siaga

Satu diantara empat nelayan yang selamat itu adalah Puji (19).

Saat itu Puji sedang mencari ikan bersama 14 nelayan lainnya dan sempat camping di lokasi Gunung Anak Krakatau sebelum tsunami terjadi.

Dari 15 nelayan, tersisa 4 termasuk Puji yang berhasil menyelamatkan diri dari tsunami dan letusan Gunung Anak Krakatau.

Mengapa Puji dan rekan-rekannya nekat melaut, padahal tahu Gunung Anak Krakatau sedang menggeliat?

Puji dan belasan nelayan lainnya paham kondisi Gunung Anak Krakatau sedang aktif.

Tetapi, mereka tak mengira kalau Gunung Anak Krakatau akan meletus dahsyat hingga menimbulkan tsunami.

Mereka mengira kondisi Gunung Anak Krakatau meletus dan mengeluarkan lava pijar seperti biasanya. 

Puji tak menyangka, letusan Gunung Anak Krakatau pada hari itu begitu dahsyat dan berbeda dari biasanya.

Ia melihat dengan jelas dinding Gunung Anak Krakatau pecah dan jatuh ke laut lalu menimbulkan gelombang besar.

"Waktu kejadian itu saya lihat Gunung Anak Krakatau membelah dua. Pas belah dua itu mulai timbulnya tsunami.

Waktu itu yang saya lihat paling jelas meletusnya bukan di bagian atas, tapi di samping. Meletusnya di bagian samping, lahar-lahar mencar semua," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved