Guru dan Anaknya Tewas Kecelakaan saat Berangkat ke Sekolah, Tertabrak Truk Ugal-ugalan

Guru dan Anaknya Tewas Kecelakaan saat Berangkat ke Sekolah, Tertabrak Truk Ugal-ugalan

(Dok Polres Kobar)
Juhari dan anak-anaknya, dievakuasi menggunakan pikap setelah insiden lakalantas di Jalan Padat Karya I, Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Selasa (8/1/2019) pagi 

Guru dan Anaknya Tewas Kecelakaan saat Berangkat ke Sekolah, Tertabrak Truk Ugal-ugalan

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang guru dan anaknya tewas dalam kecelakaan maut akibat tertabrak truk yang melaju ugal-ugalan. Kecelakaan maut terjadi saat seorang guru dan anaknya berangkat ke sekolah.

Kecelakaan maut yang menewaskan guru dan anaknya terjadi di Jalan Padat Karya I, Kawasan Bundaran Monyet, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, 10 kilometer dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (8/1/2019) pagi.

Markus, seorang pria yang dalam keadaan mabuk dan positif mengonsumsi narkoba, menyetir truk secara ugal-ugalan.

Pasangan Kekasih Tewas Luka Tembak di Kamar Hotel, Sempat Tunangan tapi Cinta Tak Direstui

Ada Oknum Mengaku Pejabat Polda Jatim Minta Transfer, Manajer Vanessa Angel Tertipu Rp 20 Juta

Pria 30 tahun ini memotong persimpangan empat jalan dengan langsung berbelok ke kanan, tanpa memutari bundaran persimpangan itu, dengan kecepatan tinggi.

Ia kemudian menabrak pengguna jalan lain dari arah berseberangan.

Juhari (38), seorang guru SMP yang mengendarai sepeda motor jenis Honda Revo, bersama tiga orang anaknya yang masih kecil-kecil, menjadi korbannya.

Juhari dan anak keduanya, Ahmad Dhafari (7) yang duduk persis di belakangnya tewas akibat kejadian ini.

Anak bungsunya, Ahmad Faeyzafari (5) mengalami beberapa luka, dan langsung dibawa ke klinik terdekat.

Sementara anak sulungnya, Ahmad Ghifari (11), hingga berita ini ditulis, masih menjalani perawatan serius di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.

Sebelum kecelakaan itu terjadi, seperti biasa, Juhari terlebih dahulu mengantarkan anak-anaknya ke sekolah, untuk kemudian berangkat mengajar di SMP Negeri 5 Kumai.

Wagiman, guru di SMA Negeri 1 Kumai, yang lokasinya tak jauh dari kecelakaan lalu lintas itu, bersama warga, lantas melarikan Juhari dan dua anaknya ke rumah sakit, dengan menumpang sebuah pikap yang lewat di jalan itu.

Wagiman mengatakan, Juhari meninggal dunia tak lama setelah tiba di rumah sakit.

Beberapa jam kemudian anak keduanya pun mengembuskan napas terakhirnya.

Sebelum dievakuasi, tubuh bapak dan dua anaknya itu sudah terkapar di tepi jalan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved