Tribun Bandar Lampung
Pengemis Hingga Tukang Becak Antre Pembagian Makan Gratis di Mobil Sedekah Gratis
Mobil yang sudah terparkir di depan halaman masjid di semua sisi bertuliskan "Sedekah Makan Gratis" dan "#sedekahumat".
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Eka Ahmad Sholichin
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Cara beramal dan bersedekah setiap orang tidaklah sama.
Banyak cara yang dapat dilakukan salah satunya dapat dilihat seperti yang terjadi di depan pelataran Masjid Taqwa Jl. Raden Intan, No. 61 Gn. Sari, Bandar Lampung, Senin 14 Januari 2018.
Beberapa pria tampak melayani dan memberikan makanan gratis kepada para jemaah masjid, kaum duafa, dan masyarakat sekitaran masjid.
Mobil yang sudah terparkir di depan halaman masjid di semua sisi bertuliskan "Sedekah Makan Gratis" dan "#sedekahumat".
Sedangkan di belakang bagian mobil terdapat tambahan tulisan "Bayarnya Pake' Doa Aja...!".
Aksi sedekah tersebut dilaksanakan sesudah para jemaah melaksanakan ibadah salat Dzuhur.
• BREAKING NEWS - Agus BN, Anjar Hingga Nanang Hadir Jadi Saksi di Sidang Lanjutan Zainudin Hasan
Aksinya tergolong unik karena memanfaatkan satu unit minibus berwarna orange yang disulap layaknya tempat perasmanan makanan.
Di dalam mobil tersebut digunakan untuk menaruh nasi, lauk, sayur, air mineral, serta piring dan sendok.
Di dalam mobil seorang pria dengan baju koko putih dan peci putih menuangkan nasi ke piring-piring plastik.
Piring yang sudah terisi nasi diserahkannya kepada seorang pria lain yang kemudian memasukkan lauk ayam sayur ke dalam piring.
• BREAKING NEWS - Geger, Warga Pagelaran Temukan Bayi di Dalam Kardus Tergeletak di Warung Es Dugan
Piring yang berisi nasi dan ayam sayur lalu diberikan kepada masyarakat yang antre di sisi mobil yang terbuka.
Mereka lalu mengambil sendiri dua jenis sayur yang diletakkan di bodi mobil yang sudah terbuka dan berfungsi layaknya meja prasmanan.
Bukan hanya jemaah salat Dzuhur saja, makan gratis tersebut juga dinikmati sejumlah pengemis, tukang becak, tukang parkir, pedagang, bahkan anak-anak yang kebetulan melintas.
Para jemaah dan masyarakat, baik orang dewasa maupun anak-anak tampak antusias.