Tribun Pesawaran
Durian Asal Desa Kebagusan Gedong Tataan Menjadi Juara di Lomba Durian Tingkat Kabupaten Pesawaran
Durian asal Desa Kebagusan, Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran, dinobatkan sebagai durian unggul dalam Kontes Buah Durian di Desa Sungai Langka.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Teguh Prasetyo
Tribun Lampung/Robertus Didik
Durian asal Desa Kebagusan jadi durian terbaik di Kabupaten Pesawaran
Laporan Reporter Tribun Lampung Robertus Didik
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PESAWARAN - Durian asal Desa Kebagusan, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, dinobatkan sebagai durian unggul dalam Kontes Buah Durian di Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pesawaran Anca Martha Utama mengatakan, penobatan durian unggul tersebut sesuai dengan kriteria penilaian juri yang berjumlah empat orang.
Menurut dia, ada lima kategori penilaian.
Pertama, kata Anca, kategori rasa. Dimana rasa terbagi dalam empat kriteria, yaitu manis, lemak, pahit dan rasa unik.
Kemudian, yang kedua kategori dagingnya. Tim juri melihat daging durian dari ketebalan, warna, kadar air, dan tekstur. Lalu yang ketiga, buah dan bijinya, yang dinilai dari bentuk buah, kepenuhan juring, dan ukuran biji.
Kategori penilaian ketiga, kulit, yang dilihat dari warna kulit dan ketipisannya.
Terakhir, kategori penilaian kelima, dilihat dari aromanya.
"Durian yang unggul dalam kriteria penilaian tersebut, durian nomor pendaftaran 27, atas nama Apriadi dari Kebagusan," ujar Anca, Jumat (25/1/2019).
Kemudian, durian unggul kedua dari Triharjo, Kecamatan Gedongtataan, atas nama Burhanudin dengan nomor pendaftaran 07.
Sedangkan yang menempati urutan ketiga durian asal Kecamatan Kedondong atas nama Tambunan dengan nomor pendaftaran 85.
Ratusan buah durian di Kabupaten Pesawaran diikutsertakan dalam Kontes Buah Durian Tingkat Kabupaten Pesawaran, Jumat (25/1/2019) di lapangan Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran.
Lebih dari 114 buah durian yang berasal dari lokal Bumi Andan Jejama. Tim juri menilai satu per satu durian yang 'berbaris' rapih di atas meja tempat memajang buah. Juri berasal dari Dinas Pertanian Pesawaran dan Great Giant Foods (GGF).
Head Of Agri Product PT GGF Fauzan mengatakan, bahwa potensi durian lokal harus dikembangkan.
Dia mengatakan, durian itu sifatnya spesifik. Sedangkan setiap durian kualitas bagus di satu daerah, belum tentu bagus di tempat lain.
Oleh karena itu lah, menurut dia, lebih baik kalau mendapatkan durian unggul dari lokasi setempat, untuk pengembangan durian.
"Durian yang unggu lama di suatu daerah sudah teruji, lebih baik dikenalkan sebagai durian unggulan," ujarnya.
Setelah itu baru bisa dikembangkan sedemikian rupa. Sehingga dengan durian unggul tersebut bisa menjadi potensi eksport.
Menurut dia, kriteria durian unggul itu pertama dari rasanya, manis atau tidak, ada rasa pahit atau tidak, ada rasa yang unik atau tidak.
Kedua, dari bentuk tidak harus besar, terpenting ukuran relatif bulat. Ketiga, ukuran biji harus kecil dan yang bagus dagingnya tebal.
"Kadang durian lokal banyak yang menyepelekan, padahal banyak yang potensinya lebih besar, yang lebih bagus dari kelas dunia," ujarnya.
Fauzan mengatakan, GGF akan bekerjasama dengan petani lokal untuk mengembangkan durian ke pangsa yang lebih besar lagi.
Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan, kegiatan kontes buah durian sebagai upaya pemerintah memberdayakan masyarakat.
Menurut dia, kontes dapat menumbuhkan semangat masyarakat untuk mencari produk perkebunan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi bagi rumah tangga masing-masing.
Dia pun meminta desa yang memiliki potensi perkebunan dapat fokus pada jenis produk tertentu.
Sehingga bisa menjadi destinasi wisata dan bisa menambah incame di desa. Ia menuturkan bahwa kegiatan serupa juga dilaksanakan di desa-desa lainnya.
Mengingat, durian ini diproduksi hampir dari seluruh wilayah di Bumi Andan Jejama.
Ia mengungkapkan, Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu kabupaten di Lampung yang mengembangkan tanaman durian selain tanaman pisang, jeruk, kelengkeng, alpukat dan manggis.
Durian turut menempati posisi sebagai komoditas hortikultura unggulan di Kabupaten Pesawaran yang keberadaannya layak diperhitungkan.
"Jumlah tanaman durian di Kabupaten Pesawaran sebanyak 494.537 pohon, produksi 14,9 ton per musim tersebar di 11 kecamatan wilayah Kabupaten Pesawaran," ungkapnya.
Walaupun jumlah pohon durian di Kabupaten Pesawaran cukup banyak, lanjut dia, produksi dan kualitas masih rendah dan banyak pasokan dari daerah lain.
Hal ini disebabkan karena petani masih belum menggunakan teknologi budidaya yang tepat dan belum menggunakan varietas yang unggul.
Oleh karena itu lah, kata dia, dalam upaya meningkatkan produksi dan kualitas buah durian yang baik di Kabupaten Pesawaran perlu menghasilkan varietas unggul baru dengan cara mengeksplorasi varietas lokal dengan memanfaatkan plasma nutfah yang ada.
Sehingga, menurut dia, perlu dilakukan pencarian calon tanaman induk yang unggul dalam hal umur, rasa dan aroma dan khas duren Kabupaten Pesawaran. Yakni melalui kontes buah durian.
(*)