Dituduh Curi Uang, Seorang Santri Dipukul, Ditendang, dan Direndam di Kamar Mandi oleh Sesama Santri
Mengerikan, kasus penganiayaan sesama santri kembali terjadi di Pondok Pesantren di wilayah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Mengerikan, kasus penganiayaan sesama santri kembali terjadi di Pondok Pesantren di wilayah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Jika sebelumnya, kasus penganiayaan terjadi di salah satu Ponpes di Paciran Lamongan hingga korbannya tewas.
Kali ini penganiayaan dialami ABF (16), seorang santri di salah satu pondok pesantren yang ada di Desa Siman, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Tak terima, keluarga korban ABF akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Lamongan, Senin (4/2/2019).
Saat melapor, korban didampingi Penasehat Hukum, dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Anak Bangsa Mandiri, Indahwan Suci Ning Ati.
Selain itu, ikut mendampingi sang ibu Hefi Trisnawati.
Menurut Hefi Trisnawati, anaknya ABF dianiaya dua temannya BA asal Lamongan AD asal Bojonegoro hingga mengalami luka lecet-lecet dan memar di sekujur tubuh, terutama di bagian punggung dan tangannya.
Korban yang berasal dari Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan ini dipaksa dan dianiaya agar mengakui telah mencuri uang teman-temannya sesama santri hingga totalnya mencapai Rp 2,2 juta.
"Anak saya itu sudah saya cukupi dan tidak mungkin sampai berbuat nekat mencuri uang milik santri lain," ungkap Hefi, ibu korban kepada Surya (Grup Tribunmadura.com), Senin (04/02/2019).
• Firasat Ibu Santri yang Meninggal dalam Kecelakaan Mobil Pikap di Cipondoh
Penganiayan pada Sabtu (2/02/2019) malam oleh dua pelaku dinilai Hefi sangatlah sadis.
Hefi Trisnawati lantas mencerikan bagaimana saat anaknya dianiaya.
Menurutnya, korban ABF dipukuli dengan menggunakan potongan asbes, tongkat pramuka dan dadanya ditendang dalam keadaan terikat tali hingga tidak mempu melakukan perlawanan.
Lebih sadis lagi, korban digelandang hingga radius 10 meter dari arsama menuju kamar mandi kemudian korban dimasukkan ke dalam kamar mandi dan direndam.
"Anak saya sampai direndam di dalam kamar mandi," tegasnya.
Meski dihajar dan sampai direndam dalam air, korban tetap bertahan tidak mengaku karena korban memang tidak mencuri seperti dituduhkan teman-temannya itu.