Jenderal dan Kolonel Tanpa Jabatan Jumlahnya Ratusan, Begini Aktivitas Perwira TNI Setiap Hari

Jenderal dan Kolonel Tanpa Jabatan Jumlahnya Ratusan, Begini Aktivitas Perwira TNI Setiap Hari

Editor: Safruddin
tribunnews
Ilustrasi TNI:Jenderal dan Kolonel Tanpa Jabatan Jumlahhnya Ratusan, Begini Aktivitas Perwira TNI Setiap Hari 

Jenderal dan Kolonel  Tanpa Jabatan Jumlahnya Ratusan, Begini Aktivitas Perwira TNI Setiap Hari

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID  - Jumlah perwira TNI yang berpangkat jenderal maupun kolonel  jumlahnya mencapai ratusan.

Mereka kini tak memegang jabatan apapun dan tetap berkantor.

Akibatnya, para jenderal dan kolonel ini berkantor hanya untuk mengikuti apel harian, tanpa beban dan tanggung jawab pekerjaan.

Prajurit TNI Ditusuk, Pergoki Pencuri Sepeda Motor Saat Hendak Salat Subuh di Masjid

Di Mata Najwa Trans7, Yang Gaji Kamu Siapa Bikin Budiman Sudjatmiko dan Nasir Djamil Ditepuki

Kekasih Pemuda Asal Lampung yang Ngamuk karena Ditilang Nangis Histeris, Grab Tawarkan Ojek Gratis

Berlandaskan kondisi ini, pemerintah berwacana membuka puluhan jabatan baru untuk menampung para perwira ini, termasuk di lembaga sipil.

Anggota Komisi I DPR, Mohamad Arwani Thomafi, menyebut persoalan kelebihan perwira harus diselesaikan di dalam internal TNI.

Menurutnya kondisi ini tak bisa menjadi alasan pembenar agar militer berbondong-bondong keluar barak dan kembali bekerja di ranah sipil.

"Ada jabatan yang terbatas, itu kami pahami, tapi tidak perlu revisi undang-undang untuk memperbolehkan TNI duduk di jabatan sipil," ujar Arwani, Rabu (6/2/2018), dilansir BBC Indonesia.

"Langkah seperti itu akan jadi perdebatan di masyarakat dan TNIakan mundur ke belakang."

Hingga akhir 2018, setidaknya 150 perwira berbintang dan 500 kolonel tanpa jabatan.

Perwira itu tersebar di matra darat, laut, dan udara.

Padahal merujuk UU 32/2004 tentang TNI, selain bekerja di internal militer, hanya terdapat 10 lembaga sipil yang dapat menyediakan jabatan bagi para perwira tersebut.

Pakar militer, Salim Said, menganggap jumlah perwira dan jabatan yang tidak seimbang disebabkan kekacauan manajemen organisasi TNI.

Ia mengatakan persoalan ini tidak pernah tuntas sejak Orde Baru.

"Terlalu banyak perwira yang belum pensiun, tapi tidak ada jabatan."

Seluruh Penumpang Panik Lihat Kepulan Asap di Kapal KMP BSP I Saat Berlayar di Selat Sunda Malam Ini

Alasan Buang Sial Turun-temurun, Suami-Istri Cabuli 2 Anaknya dengan Dalih Ritual

"Harusnya ada perencanaan, kita sebenarnya perlu berapa jenderal, laksamana, dan marsekal," kata Salim.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved