Abu Janda Ancam Gugat Facebook Rp 1 Miliar
Abu Janda mengancam menggugat Facebook Rp 1 miliar di pengadilan karena dituduh terlibat Saracen.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Arya Permadi atau Abu Janda mengancam menggugat Facebook Rp 1 miliar di pengadilan.
Penyebabnya, Abu Janda merasa dituduh Facebook terlibat Saracen.
Atas tuduhan itu, akun dan halaman Abu Janda telah ditutup pihak Facebook.
Lewat sebuah video singkat yang diunggah di Twitter, Abu Janda mengatakan bahwa ia telah melayangkan somasi kepada pihak Facebook terkait tuduhan tersebut.
"Membuat kerugian tak terganti, reputasi, kesejahteraan, mungkin kebebasan saya," ucap Abu Janda seperti dilihat Tribun Jabar, Sabtu (9/2/2019).
Dalam video itu, Abu Janda menegaskan bahwa ia adalah seorang aktivis antiterorisme.
"Saya adalah aktivis antiterorisme di garda terdepan melawan fake news," lanjutnya.
• Penjelasan Facebook soal Akun Dihapus Terkait Saracen, Abu Janda Akan Tuntut Facebook Rp 1 Triliun
• Manchester United Unggul 2-0 Atas Fulham
• Lihat Presiden Jokowi, Tetiba Bocah Berusia 8 Tahun Ini Teriak-teriak dan Minta Gendong. Mengharukan
• Sebelum Ditahan, Mandala Shoji Sampaikan Pesan Menyentuh untuk 3 Anaknya
• Pria Minahasa Makan Durian lalu Berhubungan Intim, Kejang-kejang Kemudian Meninggal
Abu Janda mengungkapkan, kini tim pengacaranya telah melayangkan somasi dan meminta pihak Facebook membersihkan namanya seperti semula.
Selain itu, Abu Janda juga meminta pihak Facebook mengantifkan kembali akun dan fanpage miliknya.
Jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, Abu Janda mengancam akan menggugat Facebook Rp 1 miliar di pengadilan.
"Atau kami akan gugat di pengadilan Rp 1 triliun sebagai ganti rugi imateril. Kami juga akan polisikan Facebook dengan pasal UU ITE dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara," ujarnya.
Kemarahan Abu Janda kepada Facebook ternyata menjadi sorotan para netizen.
Hal itu terbukti dengan munculnya tagar #PermadiAryaBosSaracen.
Berdasarkan pengamatan Tribun Jabar, tagar tersebut berada di sempat berada di urutan pertama trending topics Twitter wilayah Indonesia.

Seperti diketahui, pada 31 Januri 2019, pihak Facebook mengumumkan telah melakukan penghapusan ratusan akun Saracen di Indonesia.