Tribun Bandar Lampung

Gunung Kunyit Digerus, Ratusan Kera Kelaparan Turun ke Permukiman Warga Bandar Lampung

Ratusan ekor kera dari Gunung Kunyit turun ke permukiman warga Kelurahan Bumi Waras, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung.

Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Eka Achmad S
Sejumlah kera asal Gunung Kunyit berkerumun di sebuah gudang di Kelurahan Bumi Waras, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung, Minggu, 10 Februari 2019. 

Tamino menambahkan, warga hanya bisa mengusir kerumunan monyet tersebut.

"Memang ada yang ngelawan yang ukuran besar. Tapi kalau diberi makan, tidak mau menyerang. Sepertinya turun karena memang lapar saja," imbuh Tamino.

Meski begitu, ia khawatir jika suatu hewan mamalia itu menyerang warga, khususnya anak-anak.

"Ya pastinya takutnya menggigit, terutama ke anak-anak. Kan bisa sebabkan rabies," terangnya.

Tamino memperkirakan jumlah monyet yang turun ke permukiman warga mencapai seratusan ekor.

"Kurang lebih jumlahnya ratusan. Karena sekali beranak tiga hingga empat ekor. Kayaknya beranak-pinak terus," tuturnya.

Tamino mengatakan, warga sebenarnya sudah melaporkan hal tersebut ke lurah setempat.

Namun, pihak kelurahan juga tidak bisa berbuat banyak.

"Ya tanggapannya, kata lurah gimana itu kan kelaparan. Karena memang belum ada kejadian apa-apa, hanya mengambil makanan. Itu ramainya dari Gang Royal sampai ke dalam permukiman. Batasannya sampai SD 1 Bumi Waras," tambah Tamino.

Ia pun berharap instansi terkait segera bertindak agar monyet-monyet itu tidak lagi turun ke permukiman warga. 

"Ya inginnya ada penanganan karena gunung itu sudah abis. Dulu kan banyak buah-buahan, seperti mangga, avokad, jambu monyet. Sekarang sudah gak ada karena sudah habis," pungkasnya.

Hal senada dikatakan Heru, warga yang berjualan makanan di pinggir Jalan Yos Sudarso.

"Ya monyet-monyet pada turun ambil makanan kecil, tomat, sayur-sayuran," tutur Heru.

Heru mengaku tak tega menggunakan cara kekerasan untuk mengusir monyet-monyet tersebut.

"Antisipasinya hanya dengan dijagain dan disimpan makanannya," katanya.

"Yang turun banyak banget, hingga puluhan. Tinggalnya monyet-monyet itu di gudang itu. Turun biasanya pagi sama siang sekitar jam tigaan," ucap Heru.

Sebagai antisipasi, Heru memasang atap asbes. Namun, monyet-monyet itu tetap bisa membukanya.

"Jadi pernah dibongkar asbesnya sama monyet-monyet itu," jelasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved