Dampak Banjir, Warga Garuntang Bandar Lampung Terserang Gatal-gatal
Warga Kelurahan Garuntang, Kecamatan Bumiwaras, Bandar Lampung, mulai terserang penyakit gatal-gatal
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID,BANDAR LAMPUNG - Warga di lingkungan RT 01 dan RT 02 Gang Kerawang, Kelurahan Garuntang, Kecamatan Bumiwaras, Bandar Lampung, mulai terserang penyakit gatal-gatal.
Hal tersebut dibenarkan Ketua RT 02 Kelurahan Garuntang, Kecamatan Bumiwaras, Bandar Lampung, Yasir saat diwawancara, Minggu (17/2/2019).
"Ya semalam warga di sini juga terkena dampak banjir. Dampak langsung yang dirasakan adalah gatal-gatal karena air masuk ke dalam rumah terutama kasihan anak-anak," paparnya di Bandar Lampung.
Menurutnya, banjir kiriman akibat hujan lebat sebenarnya sudah merupakan hal biasa yang dihadapi warga.
"Banjir sudah biasa. Cuma repotnya air masuk ke dalam rumah kotor karena lumpur dan airnya membuat gatal ," paparnya.
• Rumah Warga Bandar Lampung Roboh Kena Terjangan Banjir
Sehingga yang dikhawatirkan berdampak terutama pada anak-anak misal terserang penyakit seperti demam berdarah dangue (DBD), muntaber, gatal-gatal dan lainnya.
"Oleh karenanya kami minta pemerintah lakukan penangan segera supaya dampaknya tidak meluas kan kasihan. Terutama soal air bersih soalnya banjir kan masuk sampai ke rumah," ungkapnya.
Lanjut Yasir, guyuran hujan dengan intensitas lebat pada Sabtu (16/2/2019) sore berdampak merendam RT 01 dan RT 02 Gg. Kerawang, Kelurahan Garuntang Kecamatan Bumiwaras, Bandar Lampung.
"Ya banjir semalam merendam dua lingkungan RT yang dihuni sebanyak 164 kepala keluarga (KK). Ketinggiannya mencapai paha orang dewasa," paparnya.
Menurutnya, hujan turun sekitar pukul 20.00 WIB tadi malam dan air kiriman masuk sekitar pukul 22.00 WIB ke lingkungan warga.
"Ya air kiriman masuk sekitar pukul 22.00WIB. Hujan mulai pukul 20.00 WIB dan justru banjir kirimannya pas hujan berhenti," katanya.
Ia mengaku seluruh warga gotong royong untuk mengangkat tumpukan sampah di sungai.
"Kami juga sempat gotong royong nyemplung angkat sampah-sampah dari jam 1 malam sampai jam 4 subuh karena air sampai aspal," ceritanya.
Ia menyatakan tidak ada korban jiwa hanya barang-barang seperti perabotan rumah tangga yang ada di dalam rumah ikut terendam banjir.
"Korban tidak ada hanya barang-barang terendam saja. Untuk saat ini bantuan dari instansi pemerintah belum ada hanya lurah saja yang nengok," paparnya.