Tribun Lampung Selatan
Warga Dua Dusun di Lampung Selatan Masih Waspada Terhadap Banjir
Warga Dusun Umbul Besar, Desa Bandar Agung dan Kuala Sekampung di Kecamatan Sragi, Lampung Selatan, meningkatkan kewaspadaan terhadap banjir
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA - Warga Dusun Umbul Besar, Desa Bandar Agung dan Kuala Sekampung di Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan, meningkatkan kewaspadaan terhadap banjir.
Warga Dusun Umbul Besar, Desa Bandar Agung dan Kuala Sekampung di Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan, khawatir sewaktu-waktu sungai Way Sekampung bisa meluap, mengingat curah hujan saat ini masih cukup tinggi.
Beberapa daerah di hulu sungai Way Sekampung, Lampung Selatan, pun terjadi banjir.
"Saat ini masih aman. Debit sungai Way Sekampung masih normal. Tetapi kami tetap waspada, karena curah hujan tinggi," terang Adiyanto warga Dusun Umbul Besar kepada Tribun Lampung, Kamis (21/2/2019).
• Ani Yudhoyono Kena Kanker Darah, Ini Beberapa Penyebab Kanker Darah
Dusun Umbul Besar, Desa Bandar Agung dan Kuala Sekampung, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan, kerap terjadi banjir ketika aliran sungai Way Sekampung yang bermuarakan di laut meluap.
Dusun Umbul Besar berada tepat di tepian sungai Way Sekampung.
Hampir setiap tahunnya, luapan dari Sungai Way Sekampung ini merendam puluhan rumah di Dusun Umbul Besar.
Terutama saat hujan curah hujan tinggi dan musim pasang laut.
Camat Sragi, Bibit Purwanto beberapa waktu lalu telah mengingatkan aparat desa yang wilayahnya rawan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat saat ini curah hujan cukup tinggi dan di beberapa daerah telah terjadi banjir.
"Kami telah meminta aparat desa untuk meningkatkan kewaspadaan. Segera minta warga mengungsi jika memang kondisi luapan sungai Way Sekampung meningkat dan mengancam pemukiman warga," ujar dirinya kepada Tribun Lampung beberapa waktu lalu.
Pada pekan lalu, ratusan hektar sawah di dua desa di Kecamatan Sragi, Lampung Selatan, sempat terendam banjir dari luapan sungai Way Pisang.
Namun luapan banjir ini cepat surut, sehingga tidak terlalu berdampak pada tanaman padi petani yang rata-rata baru berumur sekitar 10 hari.