Tribun Bandar Lampung
Drainase Rusak di Jalan Negara dan Provinsi, Dinas PU Bandar Lampung: Warga Tahunya Itu di Kota
Dinas PU Bandar Lampung kerepotan merespons soal keluhan drainase rusak di jalan negara dan provinsi.
LAPORAN REPORTER TRIBUN LAMPUNG ROMI RINANDO DAN EKA AHMAD SHOLICHIN
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dinas Pekerjaan Umum Bandar Lampung kerepotan merespons soal keluhan drainase rusak di jalan negara dan provinsi. Pasalnya, mereka harus melapor ke pemerintah di tingkat atas. Mulai dari Pemprov Lampung hingga Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan Nasional (P2JN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Kalau jalannya itu provinsi, kami wajib lapor dulu ke provinsi (Pemprov Lampung). Yang repot kalau jalannya seperti Bypass, Jalan Soekarno-Hatta, kami harus lapor ke pusat, P2JN. Sementara, drainase itu urgen. Masyarakat tahunya itu di wilayah kota," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PU Bandar Lampung Rizky Agung, Selasa (25/2/2019).
Ia mengungkapkan, sejumlah drainase yang terdampak banjir di wilayah kota beberapa waktu lalu bukan wewenang Dinas PU Bandar Lampung. Misalnya saja di Jalan RE Martadinata.
"Yang jelas, kami lihat dulu. Tim sekarang sedang keliling untuk melakukan mapping (pemetaan). Untuk sementara, yang kami perbaiki, drainase di Jalan Arief Rahman Hakim dan jalur dua Korpri," ujarnya.
Drainase lainnya yang menjadi perhatian Bidang SDA Dinas PU Bandar Lampung, papar Rizky, di antaranya di Negeri Olok Gading dan Kota Karang. Kemudian di depan SMP Negeri 34 dan Jalan Pulau Sebesi, Kecamatan Sukareme.
Adapun drainase di titik lainnya, menurut Rizky, belum bisa mendapatkan perbaikan karena keterbatasaan anggaran. Apalagi, ungkap dia, anggaran Bidang SDA Dinas PU Bandar Lampung 2019 "hanya" sekitar Rp 6,5 miliar.
"Jika kami pusatkan di satu tempat, tidak akan cukup. Karenanya, kami bagi di titik-titik yang prioritas dan rawan banjir. Seperti gorong-gorong ada yang jebol, kami perbaiki," jelas Rizky.
"Jalur dua Jalan Sultan Agung itu juga sering banjir. Tapi, nggak mungkin kami tumpahkan semua di situ. Kalau tidak masuk di (anggaran) 2019, tunggu di perubahan. Sabar. Usulan warga sudah masuk," sambungnya.
Lebih dari itu, pihaknya mengimbau masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. Pasalnya, perilaku tersebut menjadi satu di antara beberapa faktor banjir, yaitu tersumbatnya drainase.
"Jalur dua Jalan Sultan Agung dekat PKOR Way Halim siringnya banyak sampah. Kalau hujan, air pasti meluap. Kami imbau lurah dan camat mengkoordinir warga untuk gotong royong. Minimal semingu sekali untuk meminimalisir banjir," pungkasnya.
Talud Rusak di 15 Titik
Sebanyak 15 titik talud di Bandar Lampung mengalami kerusakan akibat banjir beberapa waktu lalu. Ini berdasarkan hasil peninjauan Badan Penanggulangan Bencana daerah Bandar Lampung, 18-19 Februari 2019.
Sekretaris BPBD Bandar Lampung Rizki merinci 15 titik talud yang rusak itu antara lain di Jalan Raden Gunawan, Kelurahan Kepayang, Sungai Ragom Gawi; Jalan Nunyai, Sungai Way Rajabasa; dan Jalan Pagar Alam, Gang Lambang, Sungai Way Balau.
Kemudian di Jalan Komarudin, Perumahan Gelora Persada, Kelurahan Rajabasa Raya, Sungai Way Kandis; Jalan Narada, Kelurahan Jagabaya I, Sungai Way Awi; Jalan H Syarif, Gang Tarya, Sungai Way Balau; dan lainnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/drainase-di-jalan-endro-suratmin-diperbaiki-1.jpg)