Driver Taksi Online Dibunuh Temannya Pakai Kabel Charger Ponsel, Diduga Gara-gara Hape
Driver Taksi Online Dibunuh Temannya Pakai Kabel Charger Ponsel, Diduga Gara-gara Hape
Driver Taksi Online Dibunuh Temannya Pakai Kabel Charger Ponsel, Diduga Gara-gara Hape
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Jajaran Kepolisian Gresik menangkap empat orang terkait pembunuhan seorang driver taksi online bernama Andre Putra Hariyono (21), di sebuah rumah di Desa Kepatihan, Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur, Minggu (10/3/2019).
Saat itu, Andre warga Kelurahan Kupang Krajan Gang III nomor 42, Kecamatan Sawahan, Surabaya, ditemukan warga sudah dalam kondisi tidak bernyawa di rumah milik orangtuanya, Sulindayani.
“Pada pukul 04.00 WIB warga menemukan korban laki-laki di rumah Ibu Sulindayani, yang kemudian dilaporkan kepada Polsek sekitar.
Dengan kemudian pihak Polsek bekerjasama dengan tim dari Polres melakukan identifikasi,” ujar Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro, dalam rilis yang digelar di halaman Mapolres Gresik, Kamis (21/3/2019).
Wahyu mengatakan, setelah dilakukan penyelidikan, seluruh pelaku dapat diamankan.
Dimulai dari R sebagai penadah dari ponsel milik korban yang dicuri, bersama tersangka NH.
Wahyu mengatakan, dari kedua tersangka, polisi kemudian mengamankan tersangka FAP yang merupakan pelaku utama pada Selasa (12/3/2019) malam.
Setelah itu petugas mengamankan IG, penadah motor korban yang dicuri oleh pelaku.
Wahyu mengatakan, R (27), NH (51), FAP (20), dan IG (21) merupakan warga Surabaya.
FAP yang diduga sebagai pelaku utama dalam kejadian ini merupakan teman korban yang sama-sama berasal dari Kupang Krajan.
Kronologi pembunuhan Korban Andre yang sehari-hari berprofesi sebagai pengemudi taksi online, mengunjungi rumah milik orangtuanya di Desa Kepatihan, Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur.
Sehari sebelum kejadian yakni pada Sabtu (9/3/2019), Andre dijemput oleh tersangka FAP untuk bersama-sama mengunjungi sebuah diskotek di Surabaya.
Sepulang dari diskotek saat sudah sampai di rumah korban sekitar tengah malam, korban semula ingin mengajak pelaku mencari teman perempuan.
Namun, belum kesampaian karena korban dan pelaku tertidur di rumah itu.