Disangka Meninggal dan 15 Tahun Tak Ada Kabar, Yuliana Muncul Bawa Ratusan Juta hingga Emas
Disangka Meninggal dan 15 Tahun Tak Ada Kabar, Yuliana Muncul Bawa Ratusan Juta hingga Emas
Disangka Meninggal dan 15 Tahun Tak Ada Kabar, Yuliana Muncul Bawa Ratusan Juta hingga Emas
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Wajar jika keluarga menganggap Yuliana Misa (33) disangka sudah meninggal.
Karena 15 tahun tidak ada kabar apapun yang diterima keluarga.
Yuliana Misa , seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Kecamatan Oenlasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan Nusa Tenggara Timur menjadi perbincangan publik lantaran kabar kepulangannya dari perantauannya.
Tak hanya pulang membawa diri, Yuliana diketahui kembali ke kampung halamannya dengan membawa uang berjumlah ratusan juta serta emas dari hasil kerja kerasnya.
Namun pada akhirnya, wanita yang pergi ke perantauan semenjak tahun 2006 ini berhasil kembali ke Kupang pada Senin (25/3/2019).

Yuliana Misa (kacamata/baju merah muda) bersama, BP3TKI, KBRI dan para suster di Kantor BP3TKI Kupang. Senin (25/3/2019). (POS-KUPANG.COM/Laus Markus Goti)
Peristiwa tersebut bermula ketika pada awal tahun 2018.
Waktu itu, pihak KBRI Indonesia di Malaysia mengetahui tentang keberadaannya yang tak pernah mendapatkan gaji sepeser pun dari majikannya di Malaysia.
Pihak KBRI kemudian menuntut majikan Yuliana agar membayarkan gaji wanita tersebut agar Yuliana dapat kembali ke kampung asalnya.
Tetapi, ternyata Yuliana pun sempat menolak bantuan dari pihak KBRI lantaran dirinya menganggap bahwa orangtuanya di Kupang sudah meninggal dunia.
"Waktu itu saya menolak tawaran dari KBRI, walaupun sebenarnya saya ingin pulang. Saya pikir keluarga, terutama kedua orangtua saya sudah meninggal jadi saya tidak mau pulang," kata Yuliana, seperti dikutip TribunWow.com dari Pos Kupang, Selasa (26/3/2019).
Mendapat respons semacam itu dari Yuliana, pihak KBRI pun tak lantas putus asa.
Pihak KBRI kemudian berkoordinasi dengan BP3TKI Kupang untuk mencari tahu keberadaan orangtua Yuliana.
"Kami sempat bingung, bagaimana lacak keluarganya Yuliana di NTT. Kami yakin sekali Yuliana ingin pulang hanya saja dia sedang berada dalam kondisi yang menurut dia sendiri tidak memungkinkan," sebut Shabda Thyan, Consular Affairs KBRI yang mendampingi Yuliana.
Tim BP3TKI Kupang pun sempat merasa kesulitan lantaran data pribadi milik Yuliana tak tercantum dalam berkas data yang mereka punyai.