Tribun Bandar Lampung

Takut Kasusnya Dikaitkan ke Politik, Korban Penembakan Rampok di Lampung Utara Enggan Temui Wartawan

Korban penembakan yang diduga dilakukan perampok, Ahmad Safari, masih enggan ditemui wartawan di RSUAM Bandar Lampung.

Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Teguh Prasetyo
Tribun Lampung/Sulis Setia
Keponakan korban penembakan di Lampung Utara 

Laporan Reporter Tribun Lampung Sulis Setia

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Korban penembakan yang diduga dilakukan perampok, Ahmad Safari, di kediamannya Desa Isorejo Bungamayang, Lampung Utara (Lampura), masih enggan ditemui wartawan, Sabtu (20/4/2019), pukul 14.00 WIB.

Saat Tribun Lampung hendak menemuinya di Ruang Gelatik Nomor 4, pihak keluarga tidak memperkenankan dengan alasan masih istirahat karena merasakan sakit bekas lukas tembak.

Seorang lelaki paruh baya yang mengaku kerabat korban baru datang dari Metro, saat hendak diwawancara memilih bungkam dan masuk ke dalam ruang perawatan di mana korban masih dirawat.

Ada satu orang pria yang tidur mengampar di depan ruang 4 beralaskan tikar.

Di ruangan terdengar cukup ramai keluarga berbincang dalam bahasa Jawa.

Tak berapa lama seorang perempuan keluar mengambil minuman kemasan di teras depan ruang perawatan, saat ditanya apakah di dalam Pak Ahmad tengah dirawat, dia mengangguk dan mengatakan suaminya masuk dari semalam.

Ahmad Safari, korban penembakan perampok
Ahmad Safari, korban penembakan perampok (ISTIMEWA)

Namun saat Tribun meminta izin untuk mewawancarai, perempuan berjilbab itu enggan memberi izin.

"Bapaknya masih kesakitan nggak bisa diajak ngobrol. Itu lagi ada mamasnya (mbesuk)," sambil langsung masuk ke dalam ruang perawatan.

Ahmad Safari Ditembak Perutnya Usai Sang Istri Teriak Saat Pergoki Motornya Digondol 2 Perampok

Salah satu kerabat yang mengaku keponakan korban ke luar dari ruangan usai istri Ahmad masuk ruangan.

Dia mengatakan, baik korban maupun istrinya tidak ingin diganggu.

Karena khawatir timbul berita yang simpang siur menyangkut suaminya yang juga ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) Desa Isorejo.

"Di sana aman, ibu (istri korban) juga anggota KPPS. Intinya pihak keluarga menekankan ini nggak ada hubungannya sama politik, murni perampokan," ujar pria asal Kalianda yang mengaku anak dari kakak perempuan korban ini.

Dirinya mengaku baru datang untuk memastikan kondisi oomnya.

Pria yang tidak mau menyebutkan namanya ini mendapatkan telepon dari pihak keluarga oomnya bahwa ada musibah perampokan yang menimpa.

"Terus ngeliat tayangannya juga di televisi tadi pagi. Makanya ke sini datang sendiri buat memastikan," ungkapnya.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1 dari 2
Tags
RSUAM
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved