Tribun Metro
TKW Asal Metro yang Sempat Hilang Kontak, Kini Sudah Pulang ke Rumahnya
Tenaga kerja wanita (TKW) asal Kota Metro, Juriah (29), akhirnya telah kembali ke Tanah Air dan sudah berkumpul dengan keluarganya
Penulis: Noval Andriansyah | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tenaga kerja wanita (TKW) asal Kota Metro, Juriah (29), akhirnya telah kembali ke Tanah Air dan sudah berkumpul dengan keluarganya di Metro.
Kepala BP3TKI Lampung Ahmad Salabi mengatakan, tim dari BP3TKI Lampung bekerja sama dengan kedutaan besar di Abu Dhabi dan Kementerian Luar Negeri serta agen penyalur yang memberangkatkan telah berhasil membawa pulang Juriah pulang ke kampung halamannya.
“Ya, informasi yang saya dapat dari tim, itu Juriah sudah dipulangkan dan berada di Metro. Tim juga sudah berkomunikasi dengan keluarga Juriah, yakni ibunya, dan tidak ada pemungutan biaya untuk pemulangan Juriah,” kata Salabi saat dihubungi Minggu 21 April 2019.
Sayang, Salabi belum mendapatkan informasi pasti kapan Juriah tepatnya pulang ke pangkuan keluarga besarnya.
“Kami dapat informasi itu (kepulangan Juriah) pada 10 April, setelah kami desak pihak yang pihak yang memberangkatkan untuk cepat memulangkan Juriah,” ucap Salabi.
• Pesan Terakhir TKW Asal Metro Sebelum Hilang Kontak dengan Keluarga: Dek Teteh Dipukuli
Mengenai biaya pemulangan, lanjut Salabi, semua ditanggung oleh pihak atau agen yang memberangkatkan Juriah.
“Paspor Juriah juga ditahan atau disita, setiba di Jakarta oleh yang memberangkatkan (agen penyalur). Alasan mereka adalah untuk antisipasi agar pihak terkait tidak melaporkan ke polisi karena tidak ada bukti fotokopi paspor,” tandas Salabi seraya menyudahi wawancara karena sedang berada di jalan.
Sebelumnya diberitakan, Juriah, TKW asal Kota Metro dikabarkan hilang kontak oleh keluarganya.
Kabar terakhir yang diterima pihak keluarga pada 13 Maret. Kala itu, perempuan 29 tahun yang telah sembilan bulan berada di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, mengaku mengalami kekerasan.
"Dia kirim pesan singkat ke adiknya. Dek, teteh kembali ke kantor. Teteh mendapat kekerasan di kantor. Teteh ditempeleng, dipukuli," ujar Kenni, ibu Juriah, seraya mengutip pesan yang dikirimkan anaknya, Rabu (27/3).
Warga Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat ini kembali menceritakan, pada hari yang sama, Juriah kembali menelpon adiknya dan memberi pesan yang menegangkan bagi anggota keluarga.
"Dia bilang minta doa bapak dan ibu. Saya diambil sama majikan lagi, tapi nanti sore dikembalikan ke kantor (Agen). Tapi orang kantor ancamannya kalau kamu balik lagi ke kantor ini, kepala jadi di bawah kaki di atas," kenangnya.
Sejak saat itu, Juriah tidak dapat lagi dihubungi.
Ia pun tidak tahu bagaimana nasib anaknya yang tidak bisa lagi dihubungi.
Keluarga pun bingung harus mengadu kemana. Karena tidak tahu agen mana yang memberangkatkan anaknya.
(Tribunlampung.co.id/Noval Andriansyah)