Caleg Gagal yang Kecewa Berat Tak Dipilih, Tarik Bantuan Aspal hingga Bongkar Rumah Lansia
Caleg Gagal yang Kecewa Berat Tak Dipilih, Tarik Bantuan Aspal hingga Bongkar Rumah Lansia
Penulis: heri | Editor: Heribertus Sulis
Caleg Gagal yang Kecewa Berat Tak Dipilih, Tarik Bantuan Aspal hingga Bongkar Rumah Lansia
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang Caleg DPRD Kota Cimahi dari Partai Gerindra berinisial HY menarik bantuan yang telah diberikan kepada warga.
Hal itu dilakukannya karena diduga dirinya tidak puas dengan raihan suara pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 yang jumlahnya sangat minim dan tidak sesuai target.
Dikutip dari Tribun Jabar, HY menarik bantuan berupa aspal yang akan digunakan untuk memperbaiki jalan di sekitar kompleks Puri Cipageran 1 Blok H2, RT 2/28, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi.
Ketua RT setempat, Ade Aso mengatakan, bahwa memang raihan suara HY kurang baik di wilayah tersebut, hanya sekitar lima suara.
"Mungkin dia melakukan hal itu karena perolehan suaranya hanya sedikit. Memang berdasarkan informasi, suara milik HY cukup minim, tidak lebih dari 5 suara sepertinya," ujar Ade.
Ade menurutkan bahwa awalnya memang HY memberikan bantuan kepada warga di wilayahnya berupa aspal.
"Sebelum pencoblosan saya dapat informasi ada caleg yang nyumbang aspal, ya saya persilakan saja. Tapi ketemu langsung atau obrolan dan perjanjian dengan saya langsung tidak pernah," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (26/4/2019).
Namun meski mendapat kiriman aspal dari HY, warga tak langsung memanfaatkan bantuan material tersebut.
"Aspal itu disimpan di bawah pohon lengkeng di taman kecil. Saya minta ke warga jangan dulu digunakan karena takut kalau ada sesuatu nanti disalahkan," katanya.
Pihak HY bersama pendukungnya melakukan pengambilan kembali bantuan aspal pada Kamis (25/4/2019).
Meski HY menarik bantuan yang telah diberikan, Ade mengatakan bahwa masyarakat di wilayahnya tak mempermasalahkan hal tersebut.
Caleg PKS bongkar rumah lansia
Seorang calon anggota legislatif (caleg) PKS di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra), membongkar rumah pasangan suami istri lanjut usia (lansia) setelah mengetahui dirinya tak terpilih dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 17 April 2019 lalu.
Pasangan suami istri, Gogo (67) dan Hanna (67), warga Desa Lawolatu, Kecamatan Ngapa, Kolaka Utara, akhirnya pasrah saat rumahnya yang dibangun di lahan milik caleg itu dibongkar warga sekitar.