Mudik Lebaran 2019

Dishub Kecolongan? Bus Pecah Kaca Nekat Beroperasi Angkut Penumpang di Terminal Terusan Bakauheni

Pengawasan terhadap bus penumpang untuk angkutan lebaran di terminal Rajabasa dinilai lemah.

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Dedi
Bus angkutan lebaran yang bagian kaca depannya pecah tetap beroperasi di terminal terusan pelabuhan Bakauheni 

Laporan Wartawan Tribunlampung Dedi Sutomo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Pengawasan terhadap bus penumpang untuk angkutan lebaran di terminal Rajabasa dinilai lemah.

Pasalnya, meski sempat dikeluhkan oleh pemudik sebelumnya. Namun hingga kini masih ditemukan kendaraan tidak layak beroperasi di terminal terusan pelabuhan Bakauheni.

Dari pantauan tribun pada senin (3/6) dini hari, tidak hanya bus yang tidak dipasangi stiker angkutan lebaran yang menjadi penanda telah lulus uji kelayakan. Juga masih juga ada bus yang bagian kaca depan pecahnya beroperasi tanpa ada pengawasan dari pihak Dinas Perhubungan.

Bus ini sudah dipastikan tidak lulus uji kelayakan. Karena salah satu persyaratan lulus uji juga dilakukan pada pengecekan fisik kendaraan. Dimana kaca depan kendaraan tidak boleh dalam kondisi pecah.

Hal ini tentu menjadi pertanyaan. Pasalnya saat sebelum pelayanan mudik lebaran Dinas Perhubungan telah melakukan pengecekan kendaraan dan telah meminta kepada pemilik otobus yang tidak lulus uji kelayakan untuk memperbaiki kekurangan kendaraannya.

Meski ada himbauan kepada pemudik untuk tidak menaiki bus angkutan lebaran yang tidak terpasang stiker khusus. Namun menurut para pemudik, mereka tidak ada pilihan. Pasalnya untuk melanjutkan perjalanan ke terminal Rajabasa mereka harus antri dengan pemudik lainnya.

H-2 Idul Fitri, Pedagang Bungkus Ketupat Musiman Mulai Banjiri Pasar Tugu

Sementara sebagian bus yang beroperasi pada dini hari banyak yang terlihat tidak memiliki stiker angkutan lebaran.

“Kalau kita tidak naik, tentu harus menunggu. Sementara kita ingin cepat sampai tujuan. Tidak ada pilihan meski kita tahu kondisi busnya tidak layak, terpaksa kita tetap naik. Dan berharap ditengah perjalanan tidak terjadi kendala apapun,” kata Luciana seorang pemudik yang hendak pulang kampung ke Kedondong, Pesawaran.

Kankemenag Bandar Lampung Imbau Warga Tak Lakukan Takbir Keliling di Malam Lebaran

Hal ini juga diamini temannya satu tempat kerja di Bekasi, Betty yang hendak mudik ke Wonosobo, kabupaten Tanggamus.

Seperti halnya Luciana, baginya tidak ada pilihan. Baginya hal terpenting bisa cepat sampai ke kampung halaman dan berkumpul dengan keluarga.

Masih Banyak Pemudik Ragukan Keamanan Terminal Tipe A Rajabasa

 “Kalau kita menunggu bus yang ada stikernya, bisa-bisa kita sampai Rajabasa siang. Dan sampai di rumah (kampung) pada malam hari,” ujar wanita yang bekerja disebuah perusahaan elektronik itu.

Kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Lampung dan Organda dalam menghadapi angkutan lebaran 2019 ini pun dipertanyakan oleh pemudik yang menjadi pengguna jasa angkutan.

Pasalnya meski kerap menjadi sorotan saat pelayanan mudik lebaran, para pemudik menilai tetap belum ada perubahan yang signifikan terhada kondisi bus angkutan penumpang dari terminal penjemputan Bakauheni menuju Bandar Lampung.

Masih banyaknya bus yang tidak lulus uji kelayakan beroperasi pada saat pelayanan mudik lebaran ini tentu menjadi catatan minor bagi kinerja dinas perhubungan Provinsi Lampung yang menjadi institusi yang bertanggungjawab langsung mengawasi bus angkutan penumpang untuk mudik lebaran ini.

Pasalnya setiap pelayanan mudik lebaran, Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Selalu menjanjikan evaluasi dan perbaikan untuk pelayanan mudik lebaran kedepan. Para pemudik sendiri berharap pada mudik lebaran mendatang akan ada perbaikan yang jauh lebih baik lagi pada saat pelayanan mudik lebaran. (Tribunlampung.co.id/dedi sutomo)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved