Niat Tampil Cantik, Mahasiswa Ini Malah Berubah Mengerikan dan Dijuluki Ini Seusai 15 Kali Oplas
Niat Tampil Cantik, Mahasiswa Ini Malah Berubah Mengerikan dan Dijuluki Ini Seusai 15 Kali Operasi Plastik (oplas)
Niat Tampil Cantik, Mahasiswa Ini Malah Berubah Mengerikan dan Dijuluki Ini Seusai 15 Kali Oplas
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Setiap wanita tentu ingin tampil cantik dan sempurna, meskipun sebenarnya mereka sudah dikaruniai wajah dengan paras yang cantik.
Entah dengan membeli berbagai perlengkapan makeup, atau yang lebih mahal lagi dengan melakukan operasi plastik.
Sayangnya, jika niat tampil cantik tapi malahan berubah menjadi menyeramkan, seperti yang dialami mahasiswa ini.
Adalah Andrea Ivanova, mahasiswi yang baru berusia 22 tahun rupanya sudah pernah melakukan 15 kali operasi plastik hanya demi tampil seperti Barbie.
Padahal Andrea Ivanova sudah memiliki paras rupawan. Tapi karunia kecantikan alamiahnya itu tak membuatnya puas.
Andrea Ivanova yang menyukai boneka Barbie, sejak kecil berharap tampilannya bisa berubah seperti boneka itu.
"Sejak kecil, saya mencintai Barbie dan bermimpi bisa terlihat sepertinya suatu hari," ujar Ivanova, mengutip news.com.au.
Karenanya ia nekat melakukan operasi plastik. Total ia sudah menjalani sebanyak 15 kali operasi plastik selama setahun.
Operasi plastik yang dijalani Ivanova adalah dengan menyuntikkan asam hialuronat ke bibirnya agar nampak berisi, dan ia terus lakukan jika bibirnya mulai nampak mengecil.
• Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 20 Juni 2019, Aries Dapat Pengakuan di Pekerjaan
"Saya mungkin melakukannya lebih dari 15 prosedur sejak itu. Saya tidak menghitungnya, mungkin ada lebih banyak," ujarnya.
Asam hialuronat atau hyaluronic acid memang sering kali digunakan sebagai pengisi bibir dalam prosedur operasi filler bibir.
Melansir WebMD, asam hialuronat yang digunakan sebagai obat diekstraksi dari jengger ayam jantan atau dibuat oleh bakteri di laboratorium.
Walaupun Food and Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa pengguanaan asam hialuronat dalam operasi plastik itu aman, namun senyawa ini memiliki efek samping yang cukup berbahaya.
Pengisi kulit ini dapat menyebabkan kemerahan, memar, nyeri, dan, dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi.