Gara-gara Bakteri Pemakan Daging Langka Gadis 10 Tahun Ini Kehilangan Kakinya, Ini Pemicunya
Gara-gara Bakteri Pemakan Daging Langka Gadis 10 Tahun Ini Kehilangan Kakinya, Ini Pemicunya
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Gara-gara Bakteri Pemakan Daging Langka Gadis 10 Tahun Ini Kehilangan Kakinya.
Adalah Abbie Metge, dari Afton, Wyoming, mengendarai traktor selama akhir pekan saat Memorial Day, ketika traktor menabrak gundukan dan membentur kaki kanannya.
Michelle dan Russ orangtuan sang gadis berpikir untuk menyembuhkan luka di kaki anaknya dan istirahat di rumah sakit untuk menenangkan anaknya.
Tetapi, seminggu kemudian, kaki Abbie bengkak dan berubah warna kemerahan, lapor Malheur Enterprise.
Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit tempat dokter memberi tahu orangtuanya bahwa ia menderita necrotizing fasciitis, infeksi yang menghancurkan jaringan di bawah kulit, dan itu menyebar melalui kaki kanannya.
Satu-satunya kesempatan Abbie untuk bertahan hidup adalah ahli bedah untuk mengamputasi kaki sampai ke pinggulnya.
Ibu Abbie, Michelle, mengatakan bahwa ketika putrinya pulang dari rumah sakit untuk pertama kalinya, kakinya disangga dan disuruh menjaga beratnya.
Dia memperhatikan pembengkakan saat Abbie memainkan game PlayStation di ruang tamu pada pagi hari 2 Juni.
Metge mengatakan dia menelepon tetangganya, yang merupakan perawat terdaftar, yang memintanya untuk menekan kaki Abbie dan melihat berapa lama bagi mereka untuk kembali ke warna normal mereka.
“Butuh sekitar 10 detik," kata Metge.
Metge membawa Abbie ke rumah sakit lokal mereka di Afton, tempat ia didiagnosis menderita necrotizing fasciitis, infeksi bakteri langka yang dengan cepat membunuh jaringan di sekitarnya.
Penyebab pasti dari infeksi tidak diketahui, tetapi dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terkecil atau kerokan pada kulit.
• Habiskan Hingga Rp 4 Miliar untuk Perawatan, Lihat Penampakan Wajah Barbie Kumalasari Tanpa Makeup
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), antara 700 dan 1.200 kasus terjadi di AS setiap tahun.
Gejala awal termasuk area kulit yang merah atau bengkak dan sakit parah. Gejala selanjutnya dapat berupa pusing, mual, lepuh dan perubahan warna kulit.
Diagnosis yang cepat dan perawatan cepat adalah kunci untuk menghentikan infeksi.