Politisi yang Juga Caleg Tewas Diracun Wanita Selingkuhan, Sakit Hati Tak Kunjung Dinikahi

Editor: Safruddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah Sugimin, anggota DPRD Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Politisi yang Juga Caleg Tewas Diracun Wanita Selingkuhan, Sakit Hati Tak Kunjung Dinikahi

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Calon legislatif petahana anggota DPRD Kabupaten Sragen bernama Sugimin ditemukan tewas diduga akibat diracun wanita simpanannya.

Wanita yang juga seorang dosen di universitas swasta menggunakan racun tikus untuk membunuh pasangan selingkuhnya.

 Korban ditemukan tergeletak di pinggir jalan dalam kondisi tidak bernyawa, posisi tengkurap di tepi jalan raya. Tepatnya di sebelah utara SMP Negeri 1 Wonogiri, Giritirto, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (16/4/2019) dini hari.

Jenazah warga Karangnongko RT 10, Kecamatan Masaran, Sragen, itu ditemukan warga lainnya masih mengenakan kemeja berwarna kuning berlogo Partai Golkar.

Korban dibawa ke IGD RSUD Wonogiri sekitar pukul 00.30 WIB.

Aditya mengatakan, kesimpulan korban diracun diambil setelah polisi mendapatkan petunjuk dari hasil autopsi beberapa organ dalam korban. Sugimin tewas karena racun tikus.

"Organ tubuh apa saja tidak bisa kami sebutkan," ujar Kasat Reskrim Polres Wonogiri AKP Aditya melalui telepon, Kamis (18/4/2019) siang.

Sugimin merupakan caleg petahana. Saat ini, dia duduk di Komisi III DPRD Sragen periode 2014-2019.


Jenazah Sugimin, anggota DPRD Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, tiba di rumah duka, Selasa (16/4/2019) sekitar pukul 18.20 WIB.(TRIBUN JATENG/MAHFIRA PUTRI MAULANI)

Dia kembali mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari Partai Golkar Dapil 1 meliputi Kecamatan Sragen, Masaran, dan Sidodadi.

Keluarga dan kolega telah meminta aparat kepolisian segera mengusut tuntas kasus penemuan jasad Sugimin ini, termasuk penyebab kematiannya agar tidak menimbulkan spekulasi yang negatif.

Polres Wonogiri berhasil mengungkap motif pembunuhan anggota DPRD Sragen, Sugimin oleh wanita N (41 tahun), dosen salah satu universitas di Sragen.

Kasat Reskrim Polres Wonogiri, AKP Aditya Mulya Ramadani mengatakan, selain karena sakit hati, N tega membunuh Sugimin karena merasa terus ditekan korban.

Menurut pengakuan N, bentuk tekanan yang dialami adalah korban minta uang sebanyak Rp 750 juta.

Uang ini, rencananya akan digunakan untuk membiayai Sugiminsebagai calon anggota legislatif (caleg).

"Berdasarkan keterangan tersangka, korban meminta kepada N uang sebesar Rp 750 juta," kata Aditya saat dihubungi Kompas.com, Kamis ( 18/4/2019) malam.

Halaman
123

Berita Terkini