Citizen Reporter
Pasar Loak Bersih
SUDAH tujuh bulan saya tinggal di sebuah kota kecil di Jerman. Tepatnya di Hauptstrasse 178, kota Stutensee 76297, Baden Wüttenberg.
Editor:
taryono
Adhityadhika Rastaputra
Warga Bandar Lampung
Melaporkan dari Jerman
SUDAH tujuh bulan saya tinggal di sebuah kota kecil di Jerman. Tepatnya di Hauptstrasse 178, kota Stutensee 76297, Baden Wüttenberg. Eropa identik dengan kota-kota modern, termasuk Jerman tentunya. Kota modern juga identik dengan gedung-gedung pencakar langit, pertokoan yang melimpah, serta berbagai fasilitas modern bagi penduduknya.
Tapi semua itu nyaris tidak akan kita temukan di Hauptstrasse 178. Di sini, sebagian besar bangunan adalah rumah-rumah penduduk dengan gaya bangunan Eropa klasik. Pertokoan juga tidak banyak.
Satu yang menarik, seperti halnya di Indonesia, di Jerman juga ada pasar loak. Orang Jerman menyebutnya, flohmarkt. Konsep pasarnya sama seperti di Indonesia. Di sini, orang-orang menjual barang-barang bekas. Bedanya, lokasinya lebih bersih daripada kebanyakan pasar loak di Indonesia. Biasanya flohmarkt digelar di lapangan parkir yang lumayan luas. Para penjual menggunakan mobil pribadi sebagai stan dagangannya.
Barang yang dijual bervariasi. Mulai dari pakaian, barang elektronik, peralatan dapur, peralatan pertukangan, sampai sepeda. Harganya, tentu saja jauh lebih murah dibanding harga di toko. Selain murah, bisa ditawar pula. Contohnya sepeda. Di Jerman, sepeda termasuk barang mewah dan barang kebutuhan sehari-hari. Kalau di toko, satu unit sepeda harganya bisa berkisar antara 500 euro sampai 3000 euro.
Sedangkan, di toko-toko online seperti situs www.ebay.com, harganya berkisar 150- 3000 euro. Namun, di flohmarkt, satu unit sepeda bekas bisa dibawa pulang cukup dengan 30-80 euro. Soal kualitas, memang di bawah barang baru. Tapi, secara keseluruhan, sepeda di flohmarkt oke punya. Tinggal dicuci bersih, jadi deh terlihat seperti baru.
Barang-barang lain yang dijual di flohmarkt ialah peralatan dapur, baju, serta alat elektronik seperti laptop dan vacuum cleaner. Kualitasnya juga bagus-bagus. Namanya juga barang buatan Jerman.
Flohmarkt biasa digelar setiap pekan. Jadwalnya kita bisa lihat di papan pengumuman yang dipasang di tengah-tengah kota, selebaran-sebaran, atau di internet. Di Hauptstrasse 178, flohmarkt terjadwal setiap Jumat, Sabtu , dan Minggu.
Uniknya, kebanyakan pengunjung dan penjual di flohmarkt adalah kalangan tua. Soal kebersihan dan kerapian sangat terjaga di flohmarkt. Stan-stan para verkaufer teratur dan rapi, dan tidak berdesak-desakan. Jangan pula bayangkan sampah yang menumpuk seperti biasa kita lihat di Indonesia. Di flohmarkt, sampah nyaris tak terlihat.(rdi)