Ini 3 Tragedi Yang Pernah Menggegerkan Indonesia Tahun 80-an

Ketika itu, ratusan residivis, khususnya di Jakarta dan Jawa Tengah, mati ditembak.

Editor: soni
zoom-inlihat foto Ini 3 Tragedi Yang Pernah Menggegerkan Indonesia Tahun 80-an
net
Ilustrasi

Lalu Tuhan berkuasa atas kehendaknya. Karta tewas dalam sebuah kecelakaan, sedangkan Sengkon meninggal kemudian akibat sakit parahnya. Di sanalah mereka dapat mengadu tentang nasibnya, hanya kepada Tuhan (berbagai sumber)
.
3. Arie Hanggara

Ada yang bilang ibu kota lebih kejam daripada ibu tiri. Tapi ibu tiri yang satu ini jauh lebih kejam. Arie Hanggara, bocah 7 tahun ini tewas dianiaya orang tuanya sendiri. Peristiwa pada akhir November 1984 itu tiba-tiba menyentakkan perhatian publik. Media massa menuliskannya panjang-lebar. Sidang pengadilannya membeludak. Orang ingin tahu seperti apa sosok kedua orang tua Ari: Machtino bin Eddiwan dan Santi binti Cece. Bahkan rekonstruksi yang harus dilakukan suami-istri itu nyaris gagal karena massa melampiaskan kemarahan kepada kedua pesakitan.

Arie tiba-tiba menjadi simbol dari anak-anak yang tertindas. Bahkan sampai-sampai tim pengacara orang tua Arie mendapat teror dari orang-orang yang tidak dikenal. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nugroho Notosusanto sempat membuatkan patung Arie--meski akhirnya dibatalkan--sebagai peringatan agar kasus serupa tak terulang di masa mendatang.

Akibat himpitan beban ekonomi yang dialami oleh kedua orang tuanya, ayahnya seorang pengangguran, dengan tiga orang anak, membuatnya gelap mata. Akibatnya dia menjadi ringan tangan. Ketika suatu hari dituduh mencuri uang maka Arie Hanggara dipukul dan disiksa hingga menemui ajal di tangan orang yang seharusnya melindunginya.

Kisah bocah malang tersebut pernah diangkat ke layar lebar oleh sutradara Frank Rorimpandey, dan dibintangi oleh Deddy Mizwar, Joice Erna.(*)

    

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved