Kapan Batas Akhir Salat Tahajud?

saya mau bertanya sebenarnya batas akhir solat tahajjud hingga sampai jam berapa dan paling utama kapan pelaksanaannya

Editor: soni

Kepada Yth MUI Lampung. Saya mau bertanya sebenarnya batas akhir solat tahajjud hingga sampai jam berapa dan paling utama kapan pelaksanaannya, mohon penjelasannya. Terima kasih.

Pengirim: +6281272036xxx

Batas Akhir Hingga Terbit Fajar

Kami jelaskan bahwa Shalat tahajjud atau salat malam adalah salat yang paling utama sesudah shalat wajib. Ada begitu banyak riwayat yang menjelaskan tentang keutamaan shalat tahajjud ini.

Di antaranya Rasul SAW bersabda, "Hendaknya kalian melaksanakan shalat malam. Ia adalah kebiasaan orang-orang salih sebelum kalian, media untuk mendekat kepada Tuhan kalian, pembersih kesalahan, serta penghalang dari perbuatan dosa." (HR Muslim).

Batas Waktu Salat Tahajud dan Doa Setelah Salat Tahajud

Rakaat Salat Tahajud dan Waktu Paling Tepat Salat Tahajud Beserta Doa Setelah Salat Tahajud

Ada beberapa ayat Al-Quran yang merujuk tentang pelaksanaan salat tahajjud. Saya sebutkan beberapa:
"Dan pada sebagian malam, maka bertahajjudlah sebagai nafilah bagimu. Semoga Tuhanmu membangkitkanmu di sebuah kedudukan yang terpuji." (QS Al-Isra, 17:79)

Menurut ayat ini, salat tahajjud dilakukan pada SEBAGIAN MALAM. Kita tahu, bahwa malam adalah waktu ketika hari sudah mulai gelap hingga terbitnya fajar. Dan ketika kegelapan pertama malam sudah datang (ghasaq al-layl -QS al-Isra, 17:78)

Ada dua salat fardu yang diwajibkan atas umat beriman, yakni salat magrib dan salat isya. Dan salat tahajjud adalah sebagai nafilah (tambahan) dari salat fardhu yang dilakukan pada malam itu, yakni salat maghrib dan isya.

Sebagai nafilah, maka tentu saja pelaksanaan salat tahajjud dilakukan setelah yang fardhu sudah dipenuhi. Artinya, seseorang tidak mungkin melakukan salat tahajjud padahal ia belum melakukan salat isya.

Tetapi apakah itu berarti bahwa salat tahajjud dilakukan setelah salat Isya langsung? Kita perhatikan ayat berikutnya: "Wahai orang yang berselimut. Bangunlah pada malam hari kecuali sedikit saja, (yakni) setengahnya, atau kurangi darinya sedikit, atau tambahkan atasnya." (QS Al-Muzzammil, 72:1-4).

Menurut ayat ini, salat malam (tahajjud) itu dilakukan pada malam hari, yakni pada tengah malam, boleh sedikit kurang atau sedikit lebih dari tengah malam itu.

Berkenaan dengan ini, perhatikan pula ayat berikutnya: "Sesungguhnya Tuhanmu mengatahui bahwa engkau berdiri (salat malam) mendekati duapertiga malam, setengahnya, atau sepertiga malam. Juga sekelompok orang yang bersamamu. Allah menetapkan siang dan malam. Dia mengetahui bahwa kalian sekali-kali tidak akan bisa menghitung malam (maksudnya tidak tidur pada malam hari). Maka Dia bermurah kepada kalian. Oleh karena itu bacalah yang mudah dari Al-Quran. Dia mengetahui di antara kalian ada yang sakit, yang lainnya sedang melakukna perjalanan di atas bumi mencari sebagian karunia (rezeki) Allah, dan sebagian lagi berperang di jalan Allah.." (QS Al-Muzzammil, 73:20).

Menurut ayat di atas, Nabi SAW dan beberapa orang yang bersama beliau, membangunkan malam untuk salat hampir selama duapertiga malam, atau setengah malam, atau sepertiga malam.

Allah Swt. mengetahui itu. Tetapi, sekalipun Nabi Saw. dan beberapa orang yang bersamanya sanggup melakukan itu, namun Allah Swt, mengetahui bahwa umat beliau tidak akan sanggup untuk tidak tidur pada malam hari.

Karena itulah, Dia memerintahkan umat beriman untuk salat tahajjud dengan membaca surat Al-Quran yang mudah saja, artinya tidak terlalu panjang dan tidak terlalu lama. Itu berarti, pelaksanaan salat tahajjudnya tidak harus sampai hampir dua pertiga malam seperti yang dilakukan oleh Nabi SAW dan beberapa orang yang bersama beliau.

Alhasil, salat tahajjud dilakukan pada sebagian malam, dan itu setelah salat Isya dijalankan. Adapun terkait dengan waktunya maka, ia dimulai dari sesudah shalat isya hingga waktu terbitnya fajar (shalat subuh).

Nabi SAW bersabda, "Allah memberikan kepada kalian sebuah shalat yang ia lebih baik daripada unta merah; yaitu antara shalat isya hingga terbit fajar." Namun waktu yang paling afdhal adalah sepertiga malam terakhir karena bertepatan dengan saat turunnya Tuhan ke langit dunia.

Jadi, batas akhir untuk melaksanakan shalat tahajjud yakni adalah pada saat terbit fajar atau saat datangnya waktu shalat subuh.

H Mawardi AS
Ketua MUI Lampung (eka)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved