Ramadan 2014
Presiden Barack Obama: Selamat Menjalankan Ibadah Puasa
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, Sabtu (28/6/2014), mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa kepada umat Muslim di seluruh dunia
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, WASHINGTON DC-Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, Sabtu (28/6/2014), mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa kepada umat Muslim di seluruh dunia. Obama menggambarkan bulan Ramadan sebagai waktu bagi manusia untuk mengoreksi diri melalui ibadah puasa.
"Sebuah saat untuk memeriksa diri melalui doa dan puasa. Ramadan juga menjadi kesempatan bagi umat Muslim di seluruh dunia untuk mengokohkan komitmen mereka dalam membantu orang yang kurang beruntung, termasuk mereka yang miskin dan tertindas," kata Obama dalam pernyataan resminya.
Obama melanjutkan, umat Muslim khususnya yang berada di AS memiliki peran besar dalam pemberdayaan sosial masyarakat.
"Di AS, kami berterima kasih kepada banyak organisasi, bisnis dan individu Muslim karena mereka menciptakan kesempatan bagi semua orang dengan mengurangi ketimpangan pendapatan dan kemiskinan, tak hanya lewat gerakan amal namun juga upaya memberdayakan pelajar, pekerja dan keluarga lewat pendidikan, keterampilan dan layanan kesehatan," tambah Obama.
Bulan Ramadan, lanjut Obama, juga mengingatkan semua orang untuk saling berbagi tanggung jawab dalam memperlakukan setiap orang dengan setara dan mengikat semua orang dari berbagai kepercayaan untuk menciptakan perdamaian, keadilan dan kesetaraan.
"Di saat banyak orang di dunia menderita akibat konflik dan kekerasan, masa yang suci ini mengingatkan kita semua tentang kewajiban bersama untuk menciptakan keadilan, perdamaian dan menegakkan martabat umat manusia," Obama menegaskan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatrakan Ramadan adalah masa-masa untuk memikirkan perdamaian dan berdoa, sebuah masa untuk membagi kasih sayang dan amal, serta nilai-nilai kemanusiaan universal.
"Di seluruh diunia, umat Muslim berkumpul dan merayakan sebuah tradisi yang kaya dengan melakukan puasa dan doa, yang dilakukan sejak masa Nabi Muhammad," kata Kerry.
Di Amerika, lanjut Kerry, umat Muslim menggunakan Ramadan sebagai cara untuk merayakan keberagaman negara ini dan semangat kebersamaan yang mengikat bangsa ini.
"Keberagaman dan patriotisme yang ditunjukkan komunitas religius AS merupakan sumber kekuatan kita dan kebebasan untuk memeluk agama adalah sebuah pengingat tradisi yang kita miliki bersama," kata Kerry.
"E Pluribus Unum, beragam tapi satu. Dan dari berbagai kepercayaan, kita bersatu dalam satu negara milik bersama," pungkas Kerry.