Jaringan ISIS
Jawa Timur Penyumbang Terbesar Anggota ISIS
Sebetulnya ini pergerakan lama atau anggur lama tetapi di dalam botol yang baru,
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Faham Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang merambah ke Indonesia, seakan menjadi saluran baru bagi kelompok-kelompok radikal dalam mengekspresikan keinginan berjihad.
Hal tersebut dikarenakan pimpinan-pimpinan kelompok garis keras tidak bisa memberikan solusi memfasilitasi kebutuhan jihad para anggotanya atau bisa disebut dengan kebuntuan melakukan jihad di Indonesia. Sehingga banyak orang-orang yang tergabung dalam kelompok teroris akhirnya ikut ISIS.
"Sebetulnya ini pergerakan lama atau anggur lama tetapi di dalam botol yang baru," ungkap pengamat terorisme Al Khaidar saat berbincang dengan Tribunnews.com melalui sambungan teleponnya, Sabtu (16/8/2014).
Kepolisian pun cukup sulit menindak orang-orang yang masuk ke dalam ISIS, karena terbentur dengan undang-undang. Kepolisian selalu tertinggal langkah oleh kelompok teroris, karena mereka memiliki kreativitas salama menghindari hukum yang ada di Indonesia.
Dikatakannya setelah 2010, sekitar 200 orang sudah berangkat ke Syria bergabung dengan ISIS dan sedikit orang yang kembali ke tanah air. Kebanyakan orang-orang yang direkrut berasal dari Jawa Timur melalui seorang tokoh pergerakan Islam radikal yang masih punya keterkaitan dengan Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir.