RUU Pilkada

Anggota Dewan Makin Tajir jika Kepala Daerah Dipilih DPRD

Seharusnya pemilihan langsung saja. Kalau dipilih DPRD, nanti oknum anggota Dewan tambah kaya semua, main sogok-sogokan semua

Editor: taryono

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA-Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak sepakat dengan rencana pemilihan kepala daerah oleh DPRD. Menurut dia, pemilihan itu dapat membuat praktik suap menyuap semakin besar antarcalon eksekutif dan legislatif.

"Seharusnya pemilihan langsung saja. Kalau dipilih DPRD, nanti oknum anggota Dewan tambah kaya semua, main sogok-sogokan semua," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (5/9/2014).

Apabila Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI dipilih melalui anggota Dewan, lanjut dia, maka pasangan Jokowi-Basuki tidak akan terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI. Sebab, komposisi anggota DPRD DKI periode 2009-2014 didominasi oleh partai pendukung Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengklaim dapat memenangkan hati rakyat dengan tidak membagi-bagikan uang saat berkampanye. Ia hanya bermodal kartu nama dan berhasil menjadi orang nomor dua di Ibu Kota.

"Aku enggak keluar duit pas pilkada kemarin. Orang-orang bego saja yang mau nyogok dan curang biar menang," kata kader Partai Gerindra itu.

Saat ini, usulan pemilihan kepala daerah melalui DPRD tengah dibahas oleh Panja Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) dengan Kementerian Dalam Negeri.

Fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih sepakat pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Sementara itu, Fraksi PDI-P, Hanura, dan PKB tetap menginginkan kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved