4 Februari Penentuan Jokowi Jadi Anak Manis Partai atau Mandiri

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Dosen ilmu Komunikasi Unika Soegijapranata Semarang, Algooth Putranto menilai keputusan perihal Kepala Polri bagi Presiden Joko Widodo dalam waktu lima hari ke depan, akan menjadi titik yang menentukan, apakah Jokowi akan terus menjadi anak manis partai, atau menjadi politisi yang mandiri.

“Sesuai Undang-Undang Kepolisian ada waktu 20 hari agar nama calon Kapolri yang sudah disetujui DPR dilantik Presiden, terlepas dari risiko politik yang harus ditanggung. Atau sebaliknya ambil keputusan drastis yaitu angkat nama baru. Jika ambil putusan drastis Jokowi artinya sudah move on!” ujarnya.

Menurut Algooth, laku politik Jokowi selama 100 hari pemerintahan belum stabil sebagai politisi mandiri. Terbukti dari pembentukan kabinet, Jaksa Agung, penunjukan calon Kepala Polri dan anggota Watimpres yang kental mengakomodasi kepentingan partai politik

“Menerima tokoh-tokoh politik di luar partai pengusungnya seperti Aburizal Bakrie dan Prabowo itu pelengkap pertunjukan. Kini yang ditunggu sebesar apa nyali Jokowi untuk menjadi politisi mandiri. Mestinya setelah jadi Presiden, Jokowi harus berani move on!”

Menurut Algooth, setelah tanggal 15 Januari, sejatinya posisi pengambil keputusan ada di tangan Presiden sebagai pengusul nama Budi Gunawan. Sayangnya, justru terlihat Joko Widodo tersingkir dari dukungan PDI Perjuangan maupun koalisi partai pendukungnya. Sehingga, lanjut dia, lima hari mendatang atau hari Rabu tanggal 4 Februari akan sangat ditunggu bangsa Indonesia. Apakah Jokowi akan benar-benar mewujudkan revolusi mental atau mentahbiskan dirinya hanya sekadar jago menyuarakan jargo-jargon kampanye.

“Kalau pun Jokowi pilih move on dan menyinggung parpolnya, saya yakin masyarakat akan memberi apresiasi positif karena nilai jual Jokowi adalah sosok bersih yang diharapkan memberikan perubahan dengan cara radikal,” kata Algooth.