UN SMA 2015

Akibat Kelainan Pembuluh Darah di Kaki, Siti Terpaksa Kerjakan UN di Kasur

Hanya beralaskan kasur di lantai, dan papan soal jawaban, Siti mengerjakan soal-soal yang diajukan kepadanya.

Editor: Reny Fitriani
KOMPAS TV/ Muhamad Syahri Romdhon
Siti Maesari, siswi kelas XII, SMA Muhamadiyah, di Desa Sigong, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, harus mengerjakan soal ujian di rumah. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, CIREBON - Di saat ratusan siswa lain mengerjakan soal Ujian Nasional di ruang kelas, Siti Maesari, siswi kelas XII, SMA Muhamadiyah, di Desa Sigong, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, harus mengerjakan soal ujian di rumah.

Akibat kelainan pembuluh darah di bagian kaki, Siti harus berkutat dengan soal di dalam rumah yang serba sederhana. Kendati demikian, remaja ini terlihat tetap bersemangat.

Siswi berusia 17 tahun itu, Selasa (14/4/2015) terlihat tengah mengerjakan ujian soal matematika. Hanya beralaskan kasur di lantai, dan papan soal jawaban, Siti mengerjakan soal-soal yang diajukan kepadanya. Ibundanya, bersama petugas sekolah, serta seorang guru mengawasi Siti.

Ana Yanah, ibunda Siti menyampaikan, sejak satu bulan lalu, kelainan pembuluh darah di bagian kaki Siti memuncak. Jangankan untuk berangkat ujian di sekolah, untuk bergerak saja, Siti harus merangkak, atau dipapah.

“Saya memohon kepada pihak sekolah, agar anak satu-satunya saya ini, tetap dapat mengikuti ujian, dan kemudian dapat lulus dengan baik. Siti menjadi satu-satunya anak harapan kami yang akan sukses di masa mendatang,” kata Ana.

Danang, salah satu guru SMA Muhamadiyah, menyebutkan, pihak sekolah sudah menyediakan ambulan dan kursi roda untuk Siti. Namun, ibunya tetap meminta Siti ujian di rumah, sebab bila sakitnya kambuh, maka darah akan mengalir deras.

“Siti sudah mengalami operasi dua kali, namun belum juga sembuh. Pihak RSUD Gunung Jati menyarankan agar kaki Siti diamputasi. Ibu dan bapak Siti tidak setuju, dan mencari jalan lain hingga dirujuk ke RS Hasan Sadikin,” kata Danang.

Sejak sebelum sakit pun, Analah, yang kerap menyemangati Siti untuk tetap berjalan kaki ke sekolah, di tengah kesibukan bapaknya yang mencari uang dengan menjadi kuli.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved