Jaringan ISIS

Hah, Gadis-gadis yang Ingin Gabung ISIS Wajib Bawa Lingerie

Februari lalu, pamer gaya hidupnya bersama kelompok militan tersebut di twitter.

Editor: soni
Int
Amira Abase 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Amira Abase (15 tahun), satu dari tiga siswi asal London Timur, Inggris yang lari dan bergabung dengan ISIS, Februari lalu, pamer gaya hidupnya bersama kelompok militan tersebut di twitter.

Amira dan dua rekannya Shamima Begum (15) dan Kadiza Sultana (16), menjadi pelarian dan kini menjadi 'pengantin jihad' bersama ISIS di Syria.

Lewat Tweeting dengan nama Bintt Abbas, Amira mengunggah foto dengan judul 'dawlah takeaway w / @ um_ayoub12'.

Disebut Express dan dikutip dari Tribun Medan, Senin (27/4) 'Dawla' adalah nama alternatif untuk ISIS. Dengan tweeting itu, Amira telah mengkonfirmasi bahwa dia hidup bersama ISIS dan sedang menikmati makan malam dengan ayam, pizza, keripik dan minuman dingin.

Sebelumnya para keluarga tiga siswi Inggris yang diyakini sedang menuju Suriah melalui Turki untuk bergabung dengan militan Negara Islam (ISIS) memohon agar ketiga anak perempuan itu cepat pulang.

Ketiganya, yang berteman satu sekolah di London timur, menghilang Selasa (24/2) tanpa meninggalkan pesan apapun. Pihak berwenang Inggris mengatakan mereka menaiki pesawat Turkish Airline ke Istanbul.

Keluarga Shamima Begum dan Amira Abase, keduanya berusia 15 tahun, dan Kadiza Sultana, 16, menangis ketika mereka berbicara mengenai ketakutan mereka dalam wawancara televisi dengan Biritish TV.

Sebelumnya para keluarga tiga siswi Inggris yang diyakini sedang menuju Suriah melalui Turki untuk bergabung dengan militan Negara Islam (ISIS) memohon agar ketiga anak perempuan itu cepat pulang.

Ketiganya, yang berteman satu sekolah di London timur, menghilang Selasa (24/2) tanpa meninggalkan pesan apapun. Pihak berwenang Inggris mengatakan mereka menaiki pesawat Turkish Airline ke Istanbul.

Keluarga Shamima Begum dan Amira Abase, keduanya berusia 15 tahun, dan Kadiza Sultana, 16, menangis ketika mereka berbicara mengenai ketakutan mereka dalam wawancara televisi dengan Biritish TV.

"Kami merindukanmu. Kami tidak dapat berhenti menangis," kata Abase Hussen, ayah Amira, yang memangku boneka beruang yang diberikan Amira kepada ibunya pada Hari Ibu. "Tolong berpikir dua kali. Jangan pergi ke Suriah."

Seorang jurnalis yang berhasil melakukan kontak dengan Amatullah, remaja asal Inggris berusia 16 tahun yang bergabung dengan ISIS di Suriah, menerima instruksi tentang bagaimana melakukan perjalanan ke Suriah.

Berpura-pura sebagai gadis berusia 15 tahun, jurnalis itu berhasil membuat militan ISIS terkecoh, sehingga membongkar cara-cara mereka dalam memandu militan asing, agar dapat masuk ke Suriah.

Dilansir Daily Mail, ISIS mengirimkan aplikasi ponsel terenkripsi pada jurnalis itu, berisi instruksi terperinci tentang bagaimana masuk ke Suriah dan cara menghindari otoritas keamanan.

"Tidak terlalu sulit. Anda tidak perlu mengetahui bahasa Arab. Ada banyak saudara dari Inggris di sini. Anda bisa tinggal dengan saya jika mau, sampai Anda menikah," kata Amatullah.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Tags
ISIS
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved