Enjoy Lampung

Segarnya Main Air di Taman Pemandian Way Bekhak Tanggamus

Menelusuri jalan setapak, maka kita akan langsung dihadapkan dengan pemandangan pematang sawah nan hijau.

Penulis: heru prasetyo | Editor: Heribertus Sulis
Tribun Lampung/Heru
Taman Pemandian Way Bekhak. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Heru Prasetyo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Kabupaten Tanggamus dikenal oleh masyarakat Lampung sebagai salah satu wilayah yang memiliki cuaca nan sejuk. Kontur wilayah yang merupakan dataran tinggi, lengkap dengan Gunung Tanggamus yang memesona, membuat Tanggamus menjadi daerah wisata pilihan.

Bukan hanya Pantai Terbaya, perkebunan di Gisting, atau Air Terjun Way Lalaan. Tanggamus juga memiliki satu pemandian alami yang sayang untuk dilewatkan. Lokasi tersebut adalah Taman Pemandian Way Bekhak.

Berlokasi di Pekon Sukaraja, Kecamatan Gunung Alif, Kabupaten Tanggamus, Taman Pemandian Way Bekhak merupakan lokasi wisata yang amat menarik dikunjungi, khususnya bagi anda yang hobi bermain air. Pasalnya, air yang mengalir di pemandian ini merupakan air segar yang keluar dari mata air Gunung Alif I.

Dari jalan protokol yang merupakan Jalan Lintas Barat Sumatera, Taman Pemandian Way Bekhak amat mudah ditemui. Ia memiliki tugu yang segera menyambut pengunjung. Di tugu tersebut sekaligus menjadi penanda agar wisawatan tidak tersesat. Sebab Taman Pemandian Way Bekhak tertulis dengan besar.

Tribun Lampung/Heru
Jalan tanah menuju lokasi Taman Pemandian Way Bekhak.

Dari tugu tadi, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan kurang lebih 200 meter ke dalam perkampungan. Jalan yang berbatu khas pedesaan dengan masyarakatnya yang ramah akan menyambut anda. Oiya, masyarakat perkampungan disini merupakan suku asli Lampung dari daerah pesisir.

Tidak ada yang istimewa sepanjang perjalanan menuju taman pemandian. Hanya kebun lada dengan buahnya yang memerah seolah menyapa untuk dipetik. Selebihnya, warga setempat yang beraktifitas di depan rumah masing-masing.

Setelah menempuh kurang lebih dua ratus meter, pengunjung bisa memarkirkan kendaraan pribadi baik motor dan mobil di tempat yang telah disediakan. Di lokasi ini terdapat satu bangunan yang menyerupai bangunan pos ronda yang menjadi posko masuk wilayah taman pemandian. Anda hanya perlu membayar tiket masuk senilai Rp 7.500 yang konon biaya itu akan digunakan untuk kas desa dan pembangunan masjid setempat.

Setelah membayar tiket masuk, selanjutnya persiapkan diri anda untuk pemandangan indah di depan mata. Menelusuri jalan setapak, maka kita akan langsung dihadapkan dengan pemandangan pematang sawah nan hijau. Begitu menyegarkan mata. Aktifitas petani menanam dan menyiangi rerumputan pun dapat kita saksikan dalam jarak yang dekat.

Tribun Lampung/Heru
Pemandangan pematang sawah nan hijau menuju lokasi Taman Pemandian Way Bekhak.

Tapi ini bukan menu utama dari Taman Pemandian Way Bekhak. Dari pematang sawah, kita hanya perlu terus melangkahkan kaki hingga sepuluh meter untuk temui kolam buatan yang merupakan taman pemadian yang dimaksud.

Yah, Taman Pemandian Way Bekhak sejatinya merupakan sebuah aliran mata air dari Gunung Alif I yang menjelma menjadi sebuah sungai kecil. Namun demi kebutuhan irigasi dan keperluan air sehari-hari warga setempat, pada akhirnya pemerintah membangun sebuah kolam bendungan yang menahan air agar dapat digunakan warga untuk keperluan sehari hari.

Warga setempat M Arif mengatakan, sejak dibangunnya bendungan guna keperluan warga Taman Pemandian Way Bekhak mulai menjadi tujuan wisata. Bukan hanya warga sekitar yang memanfaatkan untuk mandi, atau lainnya. Tidak sedikit pengunjung yang akhirnya berenang dan berendam di kolam ini.

"Biasanya ramai kalau hari libur, jelang akhir pekan. Bisa ramai disini pada berenang atau rendeman," ungkap Arif pada Tribunlampung.co.id. "Airnya memang sejuk, dingin dan enggak pernah kering walau musim kemarau. Dari Gunung Alif terus ada airnya, jadi disini jadi tempat yang paling dituju buat berenang atau lainnya," lanjut dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved