Enjoy Lampung
Goa Maria Padang Bulan, Wisata Religi Umat Katholik Lampung
Kabupaten Pringsewu rasanya menjadi kabupaten istimewa bagi umat Katholik di Provinsi Lampung. Apa pasal?
Penulis: heru prasetyo | Editor: soni
Laporan Reporter Tribun Lampung Heru Prasetyo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Kabupaten Pringsewu rasanya menjadi kabupaten istimewa bagi umat Katholik di Provinsi Lampung. Apa pasal? Sebab di kabupaten inilah umat katholik dapat menikmati wisata rohani Gua Maria Padang Bulan, Desa Fajar Esuk, Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Lokasi ini sendiri memiliki julukan Maria Perempuan Untuk Semua Manusia ini sering dikunjungi peziarah dari berbagai daerah. Sebab konon ia tidak kalah indah dengan wisata ziarah Lourdes yang berada di Perancis (destinasi wisata ziarah umat katolik paling terkenal di dunia). Tempat ziarah Gua Maria Lourdes diyakini umat katolik merupakan petilasan penampakan bunda Maria.
Padang bulan dalam bahasa Jawa yang berarti terang bulan adalah nama sebuah desa berbukit di wilayah Kelurahan Fajar Esuk, Pringsewu. Dalam struktur Gereja, Padangbulan termasuk di dalam wilayah Paroki Santo Yusuf, Pringsewu.
Wisata religi yang memiliki jarak sekitar tiga kilometer dari Pringsewu ini istimewanya masih alami. Pepohonan besar dipertahankan di sekitar areal Goa Maria, sehingga kawasan menjadi jauh dari polusi udara dan kebisingan jalan raya. Selain itu, di sekitarnya masih banyak sawah-sawah yang produktif, sehingga menambah keasrian pemandangan yang hijau segar di musim tanam dan kuning melambai bila musim panen tiba.
Berdasarkan sejarah yang ditulis oleh Uskup Tanjung Karang, Mgr Andreas Henrisoesanta, tempat didirikannya Gua Maria Sendang Padang Bulan pada mulanya adalah tempat untuk bersembunyi bagi para imam dan masyarakat sekitar pada masa penjajahan Jepang di tahun1942 yang kemudian disusul pada 1949. Saat itu agresi Belanda mulai masuk ke Pringsewu.
Tempat ini menjadi lokasi bagi para gerilyawan untuk menyusun siasat dan beroperasi bahu-membahu berjuang melawan penjajah. Pada masa itu, air sebagai kebutuhan vital sangat sulit didapat, namun di lokasi ini ada sebuah mata air atau sendang yang tidak pernah kering. Akhirnya untuk menjawab kerinduan umat kristiani akan sebuah tempat ibadah, dibangunlah Gua Maria di lokasi tersebut dan diberi nama Gua Maria Sendang Padang Bulan yang diresmikan pada 19 Agustuss 1949.
Arti dari nama tempat ziarah ini sendiri adalah sumber air hidup yang diberkati oleh sang cahaya, yakni Kristus Penebus Dunia. Suasana Gua Maria sangat mendukung bagi para peziarah yang ingin mencari ketenangan batin di dalam doa.
Mengingat lokasinya yang berada di lembah perbukitan, maka pengunjung yang bertandang harus melintasi jalur menurun yang cukup terjal. Namun kini, pengurus setempat telah membangun jalan berundak guna memudahkan perjalanan. Alhasil, pengalaman batin melewati hutan kecil, tepian sungai kecil yang jauh dari suara bising kendaraan, lengkap dengan suara hewan-hewan kecil dan gemericik air sungai amat membuat peziarah begitu damai.
Udara yang sejuk, tempat yang tenang membuat peziarah dapat berdoa dengan khusyuk. Setelah selesai berdoa di depan gua,peziarah dapat mengambil air dari sendang yang berada tak jauh dari gua. Air sendang ini dipercaya berkhasiat dapat memberikan kesembuhan penyakit bagi yang meminumnya.
Jika ingin membawa pulang cindera mata rohani sepertipatung, rosario maupun salib, pengunjung dapat membeli di toko rohani yang berada di seberangsungai, tak jauh dari tempat ziarah. Atau peziarah dapat membelinya di pusat toko rohani yang berada di Rumah Ret-ret La Verna yang berada di atas Gua Maria Sendang Padang Bulan.