Ramadan 2015
Anak Bohong Soal Puasa, Jangan Buru-Buru Dimarahi
Sebagian anak mungkin masih kesulitan untuk berpuasa, terlebih bila harus menahan lapar dan haus yang kerap menghampiri.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Berpuasa sejatinya diwajibkan bagi setiap muslim dan muslimah yang sudah akil balig dan sehat. Tidak ada batasan tetap kapan usia anak wajib berpuasa, jika anak sudah memenuhi persyaratan syariah untuk menjalani ibadah puasa, maka orangtua pun harus mengingatkan serta membimbingnya.
Namun, kemampuan setiap orang berbeda-beda. Sebagian anak mungkin masih kesulitan untuk berpuasa, terlebih bila harus menahan lapar dan haus yang kerap menghampiri. Hal ini menjadi momok bagi orangtua yang sulit mengawasi buah hati.
Bila anak berbohong tentang berpuasa, ada beberapa hukuman positif yang bisa diberikan kepada mereka dari sisi psikologis. Harapannya, selain memberi nilai edukasi, kedewasaan dan kesadaran anak juga muncul dengan sendirinya.
"Hal pertama yang mesti dilakukan ialah berkomunikasi langsung untuk tahu alasan anak tidak berpuasa. Penting bagi orangtua untuk mendengarkan dan mengetahui penyebab sesungguhnya. Jangan terburu-buru memarahi dan menghukum," ujar Ayoe Sutomo, psikolog yang aktif menjadi konsultan masalah parenting.
Nah, setelah mengetahui alasannya, maka penanganannya akan menjadi sangat tailor mode alias perlu diselesaikan secara perlahan dan kompleks.
Solusi bantuan dapat diberikan oleh orangtua untuk mengatasi masalah yang menjadi alasan kenapa anak berbohong, misalnya jika membatalkan puasa akibat pengaruh teman sekolahnya.
"Kasih pengertian dengan cara yang lembut namun tegas mengenai tanggung jawab kita kepada Tuhan. Jelaskan bahwa Tuhan bisa tetap melihat semua yang dilakukan anak tanpa orangtua tahu. Jangan lupa untuk memaparkan soal dosa dan pahala bagi insan beragama. Soal hukuman, cukup terapkan yang ringan semisal menambah jam belajar atau mengurangi waktu bermain games," tambah Ayoe pada tabloidnova.com.
Ayoe pun sangat menyarankan pada orangtua, bila anak berbohong tentang berpuasa, coba cari tahu apa yang ia lakukan saat mengisi waktu. Ajak anak mengisi puasa lewat aktivitas yang menyenangkan namun tidak menguras tenaga, sehingga anak tidak kelelahan dan memilih membatalkan puasa.
"Semua orangtua juga harus memperhatikan gizi anak saat sahur dan berbuka, sehingga kecukupan nutrisi dan gizi anak terpenuhi dan tidak terlalu lemas atau mudah lapar selama menjalani puasa," tutup Ayoe.