Ramadan 2015

Bus dengan Asap Knalpot Pekat Tak Boleh Dipakai Mudik

"Ketebalan asap itu maksimal 50 persen, semakin kecil semakin bagus karena berarti asap semakin tipis,"

Editor: Reny Fitriani
zoom-inlihat foto Bus dengan Asap Knalpot Pekat Tak Boleh Dipakai Mudik
ANTARA FOTO/Herman Dewantoro
Ilustrasi. Petugas Dinas Perhubungan Kota Surabaya melakukan pemeriksaan perlengkapan kendaraan angkutan bus di Terminal Purabaya (Bungurasih) Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (24/6). Pemeriksaan tersebut guna mengurangi resiko kecelakaan saat arus mudik dan arus balik Lebaran 2015.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BEKASI - Pihak Terminal Induk Bekasi beserta Dinas Perhubungan Kota Bekasi memeriksa kesiapan bus-bus angkutan mudik yang tersedia di terminal tersebut.

Salah satu hal yang diperiksa dari bus-bus tersebut adalah asap knalpot yang dihasilkan bus. "Ketebalan asap itu maksimal 50 persen, semakin kecil semakin bagus karena berarti asap semakin tipis," ujar Kepala Terminal Induk Bekasi Fathikun Ibnu di Terminal Bekasi, Kamis (2/7/2015).

Fathikun mengatakan, ada alat khusus untuk mengukur ketebalan tersebut. Apabila ketebalan asap sudah melebihi ambang batas, bus tersebut tidak boleh digunakan untuk mudik.

Hal-hal lain yang juga diperiksa adalah ketersediaan alat kemudi bus, misalnya kemudi yang baik, wiper yang masih beroperasi, dan juga ketersediaan dongkrak serta ban cadangan. Bus-bus yang telah memenuhi syarat akan ditandai dengan stiker khusus.

Hari ini, kata Fathikun, pihaknya baru memeriksa sebanyak 25 bus yang sedang menunggu penumpang di terminal. Dari 25 bus tersebut, sebanyak 18 bus lulus uji kelayakan dan ditempeli stiker, 2 bus tidak lulus, dan 5 bus ditindak karena belum lulus uji kir.

Jumlah bus yang disiapkan untuk menampung pemudik tahun ini adalah 500 unit. Sebanyak 350 unit adalah bus reguler dan selebihnya adalah bus tambahan. Bus-bus tersebut memiliki tujuan yang beragam dari Jawa Barat, Jawa, dan Lampung.

Fathikun pun menjelaskan bahwa pemeriksaan tersebut akan dilakukan secara berkala. Dia mengaku tidak ingin menjadwalkan pemeriksaan tersebut.

Biasanya, kata dia, apabila jadwal pemeriksaan sudah diumumkan, para sopir bus langsung mempersiapkan bus mereka. "Jadi, sidaklah. Saya mau lihat kesiapan mereka kalau tiba-tiba kayak gini," ujar Fathikun.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved