Ramadan 2015
Apa Dasar Hukum dari Salat Witir Pasca 15 Ramadan?
apakah doa qunut pada rakaat akhir Salat Witir yang biasa dilakukan setelah tanggal 15 Ramadan memiliki dasar yang kuat?
Penulis: Dewi Anita | Editor: soni
Assalamu'alaikum Ustadz, apakah doa qunut pada rakaat akhir Salat Witir yang biasa dilakukan setelah tanggal 15 Ramadan memiliki dasar yang kuat? Terima kasih atas jawabannya.
Pengirim :
08127915xxxx
Jawab
Doa Qunut dalam setiap salat witir di bulan Ramadan atau di luar Ramadan memiliki dasar yang kuat yaitu riwayat dari Hasan bin Ali bin Abi Thalib.
Berdasarkan riwayat tersebut doa qunut pada akhir salat witir dipertengahan bulan Ramadan disunahkan sebagaimana yang diamalkan oleh Umar bin Khattab dan sahabat-sahabat lainnya. Mayoritas ulama berpedoman dengan pendapat ini.
Dalilnya adalah hadits berikut ini: Dari Ubai bin Ka'ab radliyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah SAW melakukan qunut pada rakaat witir dan meletakkannya sebelum ruku'."(HR Ibnu Abi Syaibah 12/41/1, Abu Dawud, An-Nasa'i di dalam Sunan Al-Kubra 218/1-2, Ahmad, At-Thabrani, Al-Baihaqi dan Ibnu Asakir dengan sanad yang shahih)
Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa qunut pada shalat witir disyariatkan bukan hanya pada bulan Ramadan tetapi juga di luar bulan Ramadan.
Diriwayatkan oleh imam Ahmad dari hadits Hasan bin Ali berkata: Rasulullah mengajariku kata-kata (doa) yang aku ucapkan pada waktu salat witir.
Imam Ahmad berkata bahwa qunut pada shalat witir adalah madzhab Ibnu Mas'ud, Abu Musa, Ibnu Abas, al-Bara', Anas bin Malik, Hasan al-Bashri, Umar bin Abdul Aziz, Tsauri dan Ibnu Mubarak, Madzhab Hanafiyah.
Dan tidak mengapa melakukan qunut setelah ruku', juga menambah melaknati orang-orang kafir, dan bersholawat kepada Nabi SAW serta mendoakan kaum muslimin pada pertengahan kedua dari bulan Ramadan, karena hal itu telah dilakukan di masa Umar radhiyallahu 'anhu. Dantelah tersebut pada hadist Abdurrahman bin Abdul Qari': Dan mereka melaknati orang-orang kafir pada pertengahan Ramadan":
Ya Allah! Perangilah orang-orang kafir yang menghalangi dari jalan-Mu dan mendustakan para Rasul-Mu dan tidak beriman dengan janji-Mu. Cerai beraikan persatuan mereka, lemparkan rasa takut pada hati mereka, dan lemparkan adzab-Mu atas mereka wahai Illah yang haq."
Kemudian dalam rangkaian doa qunut itu dilanjutkan dengan membaca shalawat kepada Nabi SAW dan berdoa untuk kaum muslimin semampunya dari kebaikan, lalu mintakan ampun untuk mereka.
Namun hanya mazhab maliki yang tidak mengganggap qunud pada akhir salat tarawih tidak disunahkan.
Dr Mukri.
Rektor IAIN Raden Intan Lampung